WASHINGTON – BP: Aksi dramatis terjadi saat kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) di Butler, Pennsylvania, ketika calon presiden Donald Trump diserang dengan senjata api. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu, menyebabkan kepanikan di antara kerumunan pendukung.
Menurut laporan dari BBC, seorang pria berseragam kamuflase naik ke atap sebuah gedung dengan senapan. Dari sana, dia menembakkan beberapa kali ke arah Trump yang berada di panggung kampanye. Beruntung, Trump cepat dievakuasi oleh tim keamanannya meskipun terlihat darah mengalir dari telinga kanannya.
“Saya menunjuk ke atap itu—dan tahu-tahu, lima tembakan terdengar,” ungkap seorang saksi mata.
Respons dari Secret Service pun cepat. Mereka berhasil menangkap pelaku penembakan dengan tindakan tegas, memastikan tidak ada ancaman lebih lanjut terhadap Trump.
Mantan Presiden George W Bush, rival politik Trump di dalam Partai Republik, mengutuk keras upaya pembunuhan ini. “Laura dan saya bersyukur Presiden Trump selamat setelah serangan pengecut terhadap hidupnya. Kami juga memuji para anggota Secret Service atas respons cepat mereka,” ujar Bush dalam pernyataannya.
Sejumlah politisi lain, termasuk Gubernur California Gavin Newsom dan Presiden Joe Biden, juga mengecam keras kekerasan dalam politik. Newsom menegaskan bahwa kekerasan tidak memiliki tempat dalam demokrasi.
Jaksa Wilayah Butler County, Richard Goldinger, mengonfirmasi bahwa dua orang tewas dalam insiden tersebut, termasuk pelaku penembakan. Kondisi Trump yang selamat dari serangan ini membawa reli kekhawatiran dan dukungan dari berbagai kalangan politik di AS dan internasional.
Komentar