Medan-BP: Elemen masyarakat di Kota Pematangsiantar ingin membuktikan komitmen Partai pengusung Calon Walikota Pematangsiantar mendatang tanpa menggunakan mahar sebagai slogan menjelang pesta demokrasi khususnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Untuk Pilkada Walikota Pematangsiantar mendatang ini kita mau lihat komitmen Partai yang mengusung calon Walikotanya tidak menggunakan mahar. Kalau memang itu diberlakukan kita minta Partai Politik mendukung Mantan Sekda Pematangsiantar Donver Panggabean selama 6,5 tahun dan kemampuannya di birokrasi pemerintahan sudah tidak diragukan dan memang sudah teruji,” terang H Damanik pada wartawan di Pematangsiantar, Selasa ( 10/3/2020).
Damanik tokoh masyarakat Pematangsiantar itu menjelaskan, komitmen Partai yang tidak memberlakukan mahar terhadap calon Walikota yang diusungnya itu, harus dipegang teguh dan dilaksanakan. Pasalnya, seandainya mahar Politik tetap juga dilakukan walaupun tidak secara terang-terangan ini akan membawa dampak buruk bagi sang calon yang diusung.
Calon yang diusung ini, akan pontang-panting mencari uang dan sponsor untuk memenuhi persyaratan itu. Setelah persyaratan dengan sejumlah mahar yang besar itu, barulah memikirkan pengambalian utang saat menduduki jabatan yang diinginkan tersebut.
Saat duduk memangku jabatannya itu, biasanya pejabat yang duduk itu akan memutar otak untuk mendapatkan uang untuk membayar mahar pinjaman dan ini sudah bukan rahasia umum banyak pejabat yang berurusan dengan pihak berwajib atau tertangkap Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Terhadap praktek jual-beli mahar di Partai Politik pengusung calon Walikota Pematangsiantar ke depan ini, imbuh Damanik lagi, harus dimonitor dan mendapat pengawasan yang ketat dari Lembaga Anti Rasuah KPK sehingga tidak terjadi lagi di Indonesia khususnya di Kota Pematangsiantar dalam Pilkada mendatang ini.
Hal yang sama juga dikatakan tokoh pemuda Kota Pematangsiantar J Saragih. Saragih menyebutkan jika memang Partai Politik tidak memberlakukan mahar kepada calon Walikota pematangsiantar mendatang, sudah bisa secara bersama sebagaimana persyaratan kursi di DPRD mengusung sosok Donver Panggabean.
Donver Panggabean yang juga pernah menjabat Plt Walikota Pematangsiantar dan menjabat Sekda selama 6,5 tahun punya segudang pengalaman di Pemerintahan dan sangat paham dengan keberadaan Kota Pematangsiantar. Disamping itu, Donver satu-satunya pejabat yang tidak bersentuhan dengan hukum dan sangat dekat dengan masyarakat dan berbaur dengan semua golongan tanpa pilih bulu.
Sesuai dengan komitmen Partai Poitik tanpa menggunakan mahar saat mengusung calonnya, imbuh Saragih lagi, wajar saja jika Donver Panggabean diusung dan dicalonkan untuk menjadi Walikota pematangsiantar ke depan. Kita mengharapkan, hal ini menjadi pertimbangan khusus Partai Politik (Parpol) pengusung sesuai tahapan dalam Pilkada tersebut.
Komitmen Parpol itu, sangat dinanti-nantikan masyarakat di Indonesia khususnya di daerah Pematangsiantar . Apakah hal ini dapat terwujud, warga Pematangsiantar menunggu respon dari Parpol untuk mengusung calonnya tanpa menggunakan mahar politik seperti yang digaungkan selama ini.
Dia juga menambahkan, telah banyak pejabat derah yang tersandung kasus hukum dengan politik mahar yang diwajibkan bagi para calon Kepala Daerah. Ironisnya lagi, ada Walikota yang mendapat pemakzulan di DPRD Pematangsiantar.
Dengan adanya sokongan Parpol dengan tidak menggunakan mahar terhadap Donver Panggabean calon Walikota Pematangsiantar mendatang yang terkenal jujur dan bersih saat menjabat Sekda selama 6,5 tahun dan pernah menjadi Plt Walikota Pematangsiantar ini, jika terpilih dan menang diharapkan dalam memimpin Kota Pematangsiantar ke depan bisa lebih maju dan berkembang sehingga dapat bersaing dengan Kota besar lainnya di Indonesia, kata Saragih.
Sayangnya ketika mantan Sekda Pematangsiantar Donver Panggabean dimintai tanggapannya terkait dukungan dan harapan warga Pematangsiantar yang meninginkan Donver Panggabean maju dalam Pilkada mendatang dan mendapat dukungan dari Parpol pengusung tanpa menggunakan mahar, tidak berhasil karena ponselnya, tidak aktif. (BP/EI)
Komentar