Harianbatakpos.com- Medan, Ketegangan memuncak di Medan Tuntungan ketika dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) terancam ditembok akibat sengketa lahan. Dalam upaya mediasi, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan akhirnya turun tangan dan mengadakan pertemuan dengan keluarga ahli waris almarhum R. Ginting. Begini detail dramatis dari konflik yang mengancam pendidikan ratusan murid.
Latar Belakang Konflik
Kisruh ini bermula dari klaim keluarga almarhum R. Ginting atas lahan tempat berdirinya SDN 064022 dan SDN 060972 di Jalan Bunga Rampe, Kecamatan Medan Tuntungan. Mereka berencana memblokir akses masuk sekolah dan menghentikan kegiatan belajar mengajar. Namun, situasi berubah ketika Disdik Medan hadir untuk menjembatani dialog dengan keluarga almarhum.
Pertemuan yang Menentukan
Senin, 10 Juni 2024, menjadi hari yang penuh ketegangan ketika perwakilan Disdik Medan bersama Forkopimcam setempat, termasuk camat, lurah, dan Babinsa, mendatangi lokasi sengketa. Pertemuan yang berlangsung di akses masuk sekolah, yang telah dipagari bambu, bertujuan mencari solusi atas konflik ini.
“Iya hari ini telah datang dari Dinas Pendidikan yang mengurusi aset dan sarana prasarana,” kata Kepala Sekolah SDN 060972, Jadi Surbakti.
Titik Terang untuk Pendidikan
Kedatangan Disdik Medan memberikan harapan baru bagi keluarga R. Ginting dan pihak sekolah. Rencana pertemuan lebih lanjut dengan Pemkot Medan pada siang hari disambut baik oleh semua pihak yang terlibat. “Kami sekarang bersama Dinas Pendidikan dan lurah akan berangkat bertemu dengan aset Pemkot Medan pada siang ini,” ujar putra almarhum R. Ginting, Ngalemi Ginting.
Kegiatan Belajar Mengajar Tetap Berjalan
Sebelumnya, keluarga Ginting berencana menghentikan aktivitas sekolah. Namun, kehadiran Disdik Medan mengubah situasi. Atas permintaan pihak yang hadir, keluarga mengizinkan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa.
“Atas permintaan semua pihak yang hadir pagi ini, kita izinkan untuk kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan,” kata Ngalemi.
Komentar