Labuhan Batu, Harianbatakpos.com – Beredar di media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) video yang menunjukkan dua pria dihajar massa lantaran diduga menculik dan merudapaksa seorang siswi SMA di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Video tersebut dibagikan oleh akun @sutanmangara pada Minggu, 8 September 2024. Dalam video itu, terlihat puluhan orang mengerumuni kedua terduga pelaku yang terduduk di lantai sambil menutup kepala dengan kedua tangan, sambil terus dipukuli.
Meskipun beberapa warga terdengar meminta agar amukan dihentikan, aksi main hakim sendiri tersebut tetap berlanjut. Menurut keterangan yang menyertai unggahan tersebut, kedua pria itu diduga terlibat dalam penyekapan dan pemerkosaan seorang siswi SMA. Lebih tragis lagi, jumlah pelaku dilaporkan mencapai 10 orang, namun baru dua orang yang berhasil ditangkap oleh warga.
“Terduga pemerkosa siswi SMA di Rantauprapat digebuk massa beramai-ramai. Dua orang dari sepuluh pelaku ditangkap masyarakat dan mendapat ratusan bogem mentah. Kabarnya, siswi tersebut disekap di salah satu rumah sewa di lingkungan Perisai Kota Rantauprapat,” tulis akun @sutanmangara dalam unggahannya, yang diakses pada Senin (9/9/2024).
Kasi Humas Polres Labuhanbatu, AKP Syafrudin, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah berhasil mengamankan kedua terduga pelaku dari amukan massa dan membawa mereka ke Polres Labuhanbatu untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kedua pria yang ditangkap adalah PIJ (21), seorang karyawan swasta yang tinggal di Dusun Aek Mardua, Desa Bandar Tinggi, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, dan SZ (23), warga Pondok Indomie, Desa Bandar Tinggi, Kecamatan Bilah Hulu.
“Mereka mengakui perbuatan mereka dan menyebut masih ada beberapa pelaku lain yang turut serta dalam tindakan keji tersebut. Polisi terus melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku lainnya,” kata AKP Syafrudin pada Senin (9/9/2024).
Kasus ini telah menimbulkan kemarahan besar di kalangan warga setempat, terutama karena korban masih berstatus pelajar dan menjadi sasaran tindakan kriminal yang sangat tidak manusiawi. Berdasarkan informasi yang beredar, korban dilaporkan disekap di sebuah rumah sewa di lingkungan Perisai, Kota Rantauprapat. Setelah berhasil ditemukan, amarah warga yang meluap berujung pada tindakan main hakim sendiri terhadap kedua terduga pelaku.
Polisi kini tengah berusaha mengungkap jaringan pelaku yang terlibat dalam kasus ini. Dengan adanya pengakuan dari kedua terduga pelaku, polisi berharap bisa segera menangkap seluruh pelaku yang terlibat dalam penyekapan dan pemerkosaan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk membawa keadilan bagi korban dan memastikan bahwa semua pelaku menerima hukuman yang setimpal.
Komentar