Medan, HarianBatakpos.com – Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) baru-baru ini mengungkap dugaan mengenai asal muasal virus Covid-19, yang diduga bocor dari laboratorium di China. Keyakinan baru dari CIA ini masih berada pada tahap rendah dan mengalihkan perhatian dari anggapan sebelumnya bahwa virus tersebut muncul secara alami.
“Kami kurang yakin dengan penilaian ini (covid-19 berasal dari kebocoran laboratorium di China),” kata juru bicara CIA, dikutip dari Al Jazeera. Meskipun penilaian ini belum final, CIA berkomitmen untuk terus mengevaluasi laporan intelijen baru dan informasi sumber terbuka yang dapat mengubah pemahaman mereka tentang asal muasal Covid-19, dilansir dari CNN Indonesia.
Dugaan ini mencuat setelah penunjukan Direktur CIA John Ratcliffe, yang dikenal sebagai tokoh intelijen AS yang meyakini bahwa pandemi berasal dari penelitian di China. Dalam wawancara dengan Breitbart, Ratcliffe menegaskan, “Saya telah mencatat bahwa menurut saya intelijen, sains, dan akal sehat kita semua benar-benar menyatakan bahwa asal mula covid adalah kebocoran di Institut Virologi Wuhan.”
Sementara itu, banyak ilmuwan berpendapat bahwa virus Covid-19 muncul secara alami dari hewan dan menyebar kepada manusia melalui pasar di Wuhan. Di sisi lain, Kedutaan Besar China di Washington membantah penilaian terbaru CIA dan menyebut kesimpulan tersebut menyesatkan.
Juru Bicara Kedubes China, Liu Pengyu, menekankan bahwa “sumber virus adalah masalah ilmiah yang kompleks” dan harus ditentukan melalui penelitian ilmiah yang cermat, bukan berdasarkan penghakiman politis.
Politik dan sains terus berinteraksi dalam upaya memahami asal muasal virus Covid-19, dan penting bagi semua pihak untuk menghormati pendekatan ilmiah dalam mencari kebenaran.
Komentar