Uncategorized
Beranda » Berita » Dugaan Hacker China Bobol 10 Lembaga Komisi I DPR Minta Direspons Serius

Dugaan Hacker China Bobol 10 Lembaga Komisi I DPR Minta Direspons Serius

Komisi I DPR RI Dave Laksono. Foto: Istimewa

Medan-BP: Anggota Komisi I DPR RI dari fraksi Golkar, Dave Laksono meminta pemerintah serius menanggapi dugaan pembobolan terhadap 10 kementerian dan lembaga yang dibobol oleh hacker China. Dave menilai pembobolan data itu bukti lemahnya sistem digitalisasi di RI.

“Hal ini perlu direspons secara serius ya, apalagi ini berkaitan dengan keamanan negara. Bukan hanya permasalahan data pribadi masyarakat umum. Akan tetapi juga mengenai data-data keamanan negara,” kata Dave kepada wartawan, Minggu (12/9/2021).

Dugaan pembobolan data itu, kata Dave menunjukkan lemahnya sistem digitalisasi di Indonesia. Padahal, saat ini pemerintah menggencarkan industri 4.0.

Apa Benar Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?

“Ini menunjukkan betapa lemahnya sistem digitalisasi kita, padahal kita sudah menggembor-gemborkan industry 4.0 dan juga internet of things. Lalu kita juga terus mendorong untuk pelayanan-pelayanan kepada masyarakat diarahkan ke sistem elektronik,” jelasnya.

Adanya dugaan pembobolan ini, Dave menilai ada indikasi sistem keamanan data pemerintah rentan dibobol. Dia juga menyebut pembobolan data itu juga bisa dialami oleh masyarakat.

“Bila sistem pemerintah saja rentan, ini sangat mungkin bisa terjadi kelumpuhan dalam berbagai macam hal,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ketau DPP Golkar itu meminta agar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Badan Siber dan Sandi Negara serta Polri untuk menindaklanjuti dugaan pembobolan data ini. Selain itu, juga perlunya langkah konkrit untuk mencegah terjadinya pembobolan data.

Polisi Gagalkan Peredaran SIM Palsu di Medan

“Dan bukan hanya Kominfo yang harus menanggapi. Akan tetapi BIN, Polri dan BSSN harus segera serius mendalami hal ini. Dan juga ada langkah-langkah kongkrit serta kebijakan jangka panjang dalam penanganan masalah ini,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, kelompok hacker China yang menamakan dirinya Mustang Panda diduga membobol minimal 10 kementerian dan lembaga di Indonesia. Dugaan ini diberitakan The Record berdasarkan laporan dari Insikt Group. Insikt Group adalah divisi riset ancaman siber milik Recorded Future.

“Kami telah mencoba melakukan profiling threat actor. Mustang Panda adalah hacker group yang sebagian besar anggota dari Tiongkok dimana grup ini membuat private ransomware yang dinamakan Thanos,” kata Chairman Lembaga Riset Siber Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Dr Pratama Persadha, dalam keterangan yang diterima detikINET, Minggu (12/9).

Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi, belum memberikan pernyataan secara lengkap soal peretasan tersebut. Sebab saat ini, dugaan peretasan hacker China sedang diselidiki fakta-faktanya.

“Sedang kami cek,” ujar Dedy kepada detikINET, Minggu (12/9). (DTK)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *