Medan, HarianBatakpos.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah membentuk tim khusus untuk mengusut dugaan kecurangan dalam Pilkada 2024 di provinsi Banten.
Tim ini dipimpin oleh Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Advokasi Rakyat, Yasonna Laoly, serta Ketua Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Berty Talapessy.
Pembentukan tim ini mencerminkan keseriusan PDIP dalam menangani isu kecurangan yang dapat merusak integritas pemilihan.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, dalam jumpa pers di DPP PDIP, Menteng, Jakarta, menyatakan, “DPP PDI Perjuangan juga membentuk tim khusus di bawah Kepemimpinan Pak Laoly dan Pak Ronny untuk melakukan advokasi di Banten.”
Hasto mengklaim bahwa seharusnya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi, dapat menang jika tidak terjadi pengerahan dari pihak lain, yang ia sebut sebagai “partai cokelat” (Parcok), dilansir dari merdeka.com..
Hasto menegaskan keyakinannya bahwa “Bu Airin dan Ade yang harusnya menang kalau tidak ada pengerahan berbagai instrumen dari Parcok tadi.” Hal ini menunjukkan keprihatinan PDIP terhadap pengaruh luar yang bisa memengaruhi hasil pemilihan.
Hasto juga menyebutkan bahwa dugaan mobilisasi instrumen negara tidak hanya terjadi di Banten. Ia menyoroti Pilkada Sulawesi Utara, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara, di mana menurutnya, tekanan dan mobilisasi tersebut telah menghambat calon yang seharusnya menang.
“Di Sulut, kalau tidak ada mobilisasi, tekanan-tekanan sampai gereja-gereja, kepala-kepala desa, anggota DPRD, kami meyakini saudara Steven yang akan menang,” ujarnya.
Dengan dibentuknya tim khusus ini, PDIP berharap dapat mengusut kecurangan yang terjadi dalam Pilkada serta memperjuangkan keadilan bagi pasangan calon yang dianggap dirugikan.
Komentar