Medan, Harianbatakpos.com – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) memberikan dukungan penuh terhadap langkah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.
KAHMI menegaskan bahwa keputusan ICC ini adalah bentuk komitmen internasional dalam menegakkan hukum terhadap penjahat perang, disadur dari detik.com.
KAHMI: Penegakan Hukum Tanpa Pandang Bulu
KAHMI menyatakan bahwa ICC telah mengambil langkah penting dengan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant, yang dianggap bertanggung jawab atas sejumlah kejahatan perang, termasuk pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina.
“Netanyahu dan Gallant telah bertanggung jawab atas serangkaian kejahatan perang, termasuk penghancuran infrastruktur sipil dan pembunuhan massal warga sipil tak bersenjata di wilayah pendudukan,” tulis KAHMI dalam pernyataan resminya. Kejahatan-kejahatan ini dianggap sebagai pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa dan hukum internasional lainnya.
Indonesia Diharapkan Mendukung Langkah ICC
KAHMI juga mengingatkan komitmen Indonesia untuk menjaga ketertiban dan perdamaian dunia, yang tercermin dalam Pembukaan UUD 1945.
Mereka menyerukan pemerintah Indonesia untuk mendukung penuh langkah ICC dalam menuntut pertanggungjawaban para pelaku kejahatan perang. Dukungan ini, menurut KAHMI, akan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan di mata dunia.
KAHMI berharap seruan ini akan mempercepat terciptanya perdamaian yang adil dan bermartabat di kawasan Timur Tengah, khususnya di Palestina.
Dengan mengutuk keras tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel, KAHMI mengajak masyarakat internasional untuk mendukung langkah-langkah hukum yang dapat menghentikan kekerasan dan penindasan terhadap Palestina.
Komentar