Medan, HarianBatakpos.com – Pakar geologi Sukmandaru Prihatmoko dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) mengusulkan agar materi kebencanaan dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan sejak usia dini.
Menurutnya, pendekatan ini sangat penting untuk membangun ketangguhan dan kesadaran tentang potensi bencana yang bisa terjadi di lingkungan sekitar.
Dalam peluncuran buku “Ekspedisi Sesar Baribis” di Jakarta, Sukmandaru menyampaikan bahwa pengenalan terhadap potensi gempa bumi, letusan gunung berapi, dan bencana lainnya harus dimulai dari TK dan SD), dilansir dari ANTARA.
Mengapa Materi Kebencanaan Perlu Diajarkan di Sekolah?. Pentingnya edukasi kebencanaan di sekolah disebabkan oleh posisi geologis Indonesia yang rawan bencana.
Sukmandaru menjelaskan, Indonesia terletak di kawasan yang memiliki potensi gempa bumi dan bencana alam lainnya akibat aktivitas geologi yang tinggi.
Oleh karena itu, meningkatkan literasi kebencanaan sejak dini akan membantu masyarakat, khususnya generasi muda, memitigasi dan mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi.
Meningkatkan Kesadaran Kebencanaan dengan Pendidikan Terpadu.Sukmandaru menambahkan bahwa edukasi kebencanaan harus melibatkan pendekatan teknis yang jelas namun tetap mudah dipahami, serta pendekatan kemasyarakatan yang lebih populer.
Hal ini akan membantu menciptakan pemahaman yang lebih luas tentang bencana di kalangan peserta didik. Dengan mengintegrasikan materi kebencanaan ke dalam kurikulum, diharapkan siswa akan lebih siap dan tangguh dalam menghadapi bencana di masa depan.
Sebagai langkah lanjut, IAGI juga membuka kesempatan kerja sama dengan berbagai institusi untuk menggelar diskusi publik dan edukasi tentang potensi kebencanaan, termasuk gempa bumi yang berasal dari tiga sesar aktif di sekitar Jakarta.
Materi kebencanaan yang diajarkan di sekolah akan memberikan kontribusi besar dalam mempersiapkan generasi masa depan untuk menghadapi bencana dengan lebih baik.
Komentar