Uncategorized
Beranda » Berita » Edukasi Selama Ramadan: Inovasi dalam Pembelajaran Siswa 2025

Edukasi Selama Ramadan: Inovasi dalam Pembelajaran Siswa 2025

Ilustrasi
Ilustrasi

Medan,  HarianBatakpos.com –  Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan edaran terkait pembelajaran siswa selama bulan Ramadan 2025, menandakan adanya perubahan signifikan dalam kebijakan pendidikan. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menjelaskan bahwa surat edaran (SE) ini akan ditandatangani oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

Pengaturan Pembelajaran Selama Ramadan

“Pembelajaran selama Ramadhan akan tetap berlangsung, dengan pengaturan jam belajar yang lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kondisi siswa yang menjalani puasa,” ujar Pratikno. Kebijakan ini bukan bertujuan untuk memberikan “libur Ramadan” bagi siswa, melainkan untuk memastikan proses belajar tetap berjalan meski dalam suasana puasa, dilansir dari kompas.com.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menambahkan bahwa sebagian besar siswa akan mengikuti pembelajaran di rumah pada hari-hari awal bulan Ramadan. “Pembelajaran di rumah ini bukan libur, melainkan pembelajaran terstruktur yang dapat dilakukan secara mandiri,” katanya. Kebijakan tersebut diambil untuk memastikan pendidikan tetap berjalan, terutama setelah tantangan yang dihadapi selama pandemi.

Apa Benar Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?

Kegiatan untuk Siswa Non-Muslim

Surat Edaran ini juga memperhatikan siswa beragama non-Islam. Menurut Mu’ti, ada klausul yang mengatur kegiatan mereka selama Ramadan, meskipun rincian spesifik masih menunggu publikasi. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua siswa.

Program Makan Bergizi Gratis juga menjadi bagian dari kebijakan ini, di mana siswa akan mendapatkan makanan untuk berbuka puasa. Dadan Hindayana dari Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan bahwa program ini akan menjangkau 30 ribu pesantren dengan 5 juta santri.

Dengan rincian jadwal pembelajaran yang telah ditetapkan, pemerintah berharap agar siswa tetap mendapatkan pendidikan berkualitas selama

Polisi Gagalkan Peredaran SIM Palsu di Medan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *