Medan, HarianBatakpos.com – Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan limbah, terutama sampah plastik. Data dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menunjukkan bahwa Indonesia adalah penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China, dilansir dari Kompas.com.
Setiap tahun, sekitar 3,2 juta ton sampah plastik tidak terkelola, dan 1,29 juta ton di antaranya berakhir di laut.
Di sisi lain, Sistem Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) mencatat bahwa 36,7% dari total sampah di Indonesia, yang mencapai 31,9 juta ton pada 2024, tidak dapat terkelola. Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang baik sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Konsep Ekonomi Sirkular sebagai Solusi
Ekonomi sirkular adalah solusi strategis yang menawarkan cara baru dalam mengelola sampah.
Konsep ini berfokus pada pengurangan limbah dengan memaksimalkan penggunaan kembali, mendaur ulang, dan memperpanjang siklus hidup produk.
Indonesia telah mengadopsi ekonomi sirkular sebagai bagian dari Visi Indonesia 2045, dengan menerapkan prinsip 5R, yakni reduce, reuse, recycle, refurbish, dan renew.
Pendekatan ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, seperti menciptakan lapangan kerja hijau dan meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB).
Inovasi dan Implementasi Ekonomi Sirkular di Indonesia
Inisiatif-ekonomi sirkular telah muncul di Indonesia, seperti boolet.id, yang mengolah limbah sumpit dan tusuk sate sekali pakai menjadi produk baru, seperti panel pengganti kayu.
Inovasi serupa juga dilakukan oleh Noovoleum yang mendaur ulang minyak jelantah menjadi bahan bakar ramah lingkungan.
Upaya-upaya ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal dan menciptakan peluang bisnis berkelanjutan.
Masa Depan Ekonomi Sirkular di Indonesia
Dengan semakin banyaknya inisiatif ekonomi sirkular yang muncul, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Pendekatan ini akan mendukung pembangunan berkelanjutan dan menanggulangi masalah limbah yang kian meningkat. Kontribusi masyarakat dan sektor bisnis dalam mengimplementasikan konsep ini sangat dibutuhkan untuk masa depan yang lebih hijau dan lestari.
Komentar