Medan – BP: Viral kasus siswi SMAN 8 Medan berinisial MSF yang tidak naik kelas menarik perhatian banyak pihak, termasuk Edy Rahmayadi, tokoh masyarakat Sumatera Utara dan Gubernur Sumut 2018-2023. Edy mengungkapkan keprihatinannya dan berharap solusi terbaik bisa ditemukan untuk menjaga psikologi siswi tersebut.
Edy Rahmayadi menegaskan pentingnya menegakkan peraturan di sekolah, tetapi juga menekankan perlunya kebijakan yang bijaksana dan berimbang dalam kasus ini. “Jika benar absensi siswi banyak, tetapi ada kelalaian dari pihak sekolah, harus ada keberimbangan. Apalagi jika siswi tersebut memiliki prestasi,” ujarnya.
Menurut Edy, kepala sekolah harus bertindak sebagai pemimpin dan orang tua bagi siswa, sehingga keputusan yang diambil harus benar dan objektif. Ia menekankan pentingnya memaafkan dan mempertimbangkan faktor psikologis siswi. “Kalau bisa dimaafkan, apalagi anak tersebut cerdas. Tolong jaga psikologinya, karena tidak naik kelas itu masalah kecil dibanding dampak psikologisnya,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala SMAN 8 Medan Rosmaida Asianna Purba menegaskan keputusannya untuk tidak meninjau ulang status tinggal kelas MSF, meskipun Kepala Dinas Pendidikan Sumut Abdul Haris Lubis meminta peninjauan ulang. Menurut Abdul Haris, ada unsur kelalaian dari pihak sekolah.
Kasus ini menjadi sorotan dan banyak pihak berharap ada solusi bijaksana yang dapat menjaga keseimbangan antara penegakan peraturan dan kesejahteraan psikologis siswa.
Komentar