Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ekspor pertanian Indonesia selama Januari 2024 mengalami kenaikan sebesar 5,32 persen dibandingkan bulan sebelumnya, serta meningkat 0,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Peningkatan ini terjadi ketika sektor-sektor industri nonmigas lainnya mengalami penurunan. Dengan demikian, sektor pertanian menjadi satu-satunya yang mengalami pertumbuhan baik secara bulanan maupun tahunan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Widyasanti, dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Amalia menjelaskan bahwa total ekspor nonmigas menurut sektor pada Januari 2024 mencapai 19,13 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Dari jumlah tersebut, sektor pertanian memberikan kontribusi signifikan sebesar 374,4 juta dolar AS.
“Peningkatan tersebut terlihat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, di mana pada Desember 2023 ekspor pertanian tercatat sebesar 355,5 juta dolar AS,” ujar Amalia.
Peningkatan ekspor pertanian didorong oleh beberapa komoditas unggulan, termasuk produk kelapa sawit dan sarang burung walet. Sementara itu, sektor lain mengalami penurunan, dengan sektor industri pengolahan turun 4,13 persen, dan sektor pertambangan turun 23,93 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan pilar strategis dalam ekonomi nasional. “Pertanian adalah andalan bagi penguatan ekonomi bangsa, dan pemerintah terus mendorong peningkatan produksi dan hilirisasi pertanian nasional,” kata Kuntoro.
Dia menambahkan bahwa Kementerian Pertanian fokus pada peningkatan produksi padi dan jagung sebagai komoditas utama dan strategis dengan target capaian swasembada dan kontribusi sebagai lumbung pangan dunia. “Kementan terus berupaya meningkatkan komoditas strategis pertanian untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor,” tambahnya.
Komentar