Amerika Serikat, harianbatakpos.com – Ketegangan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan miliarder Elon Musk semakin memanas. Musk kini secara terbuka mendukung usulan pemakzulan Trump dan penggantian posisinya dengan Wakil Presiden JD Vance. Perselisihan ini bermula dari kritik Musk terhadap RUU One Big Beautiful Bill Act yang dianggapnya akan memperburuk defisit anggaran negara.
Dikutip dari laman Kompas.com, Musk menyebut rancangan undang-undang tersebut sebagai “kekejian” yang diperkirakan akan menambah defisit hingga 3 triliun dolar AS dalam sepuluh tahun ke depan. Puncak ketegangan terjadi ketika Musk merespons unggahan komentator konservatif Ian Miles Cheong, yang menyebutkan bahwa Trump seharusnya dimakzulkan. Musk hanya menjawab singkat, “Ya,” yang mengindikasikan dukungannya.
Sikap Musk saat ini sangat berbeda dengan beberapa bulan lalu, ketika ia menyatakan dukungannya terhadap Trump. Pada Februari 2025, kedekatan mereka terlihat saat Trump memberikan penghargaan kepada Musk di Gedung Putih. Namun, kritik yang dilontarkan Musk terhadap kebijakan Trump kini mengubah dinamika hubungan mereka.
Trump tidak tinggal diam dan menyebut Musk “gila” serta menuduhnya tidak setia. Ancaman untuk mencabut subsidi bagi perusahaan Musk semakin memperburuk keadaan. Dengan RUU kontroversial ini yang masih dibahas, ketegangan di antara keduanya tampaknya akan terus berlanjut.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar