Sebanyak 7 bandara di Sulawesi Utara ditutup sementara menyusul erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro). Tindakan ini diambil sebagai langkah pengamanan mengingat adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang berpotensi membahayakan penerbangan.
Menurut Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG) Lore Lindu Bariri, Asep Firman Ilahi, ketujuh bandara tersebut telah menutup aktivitasnya sejak Selasa, 30 April 2024. Bandara-banadara yang terkena dampak penutupan sementara tersebut antara lain adalah Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado, Bandara Djalaludin di Gorontalo, Bandara Siau di Kepulauan Sitaro, Bandara Naha di Kepulauan Sangihe, Bandara Lolak di Bolaang Mongondow (Bolmong), Bandara Miangas, dan Bandara Melonguane di Kepulauan Talaud.
“Aktivitas vulkanik Gunung Ruang telah menghasilkan sebaran abu vulkanik yang signifikan, bahkan sampai ke wilayah sekitarnya dan hingga ke negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam,” ungkap Asep.
Menurut laporan, abu vulkanik yang turun ke atmosfer telah memengaruhi berbagai wilayah di sekitar Sulawesi Utara, bahkan sampai ke wilayah Toli-Toli dan Gorontalo. Untuk memantau sebaran abu vulkanik, Stasiun Pemantau Atmosfer Global Lore Lindu Bariri menggunakan alat dari Resources Laboratory-NOAA Amerika Serikat, dengan model Hysplit Volcanic Ash Model.
Sementara itu, otoritas terkait terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat serta para pelaku industri penerbangan. Warga yang tinggal di sekitar Gunung Ruang juga telah dievakuasi sebagai langkah pencegahan mengingat potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh erupsi tersebut.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai erupsi Gunung Ruang dan dampaknya, masyarakat diimbau untuk mengikuti perkembangan melalui sumber-sumber terpercaya dan mengikuti petunjuk dari otoritas terkait.
Komentar