Pakar dan akademisi dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat, Virtuous Setyaka, menyarankan agar Pemerintah Indonesia tidak tergesa-gesa dalam merencanakan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel.
Menurut Virtuous Setyaka, langkah paling penting bagi Indonesia adalah menghindari kesalahan dalam proses evakuasi WNI di daerah yang sedang konflik.
Virtuous Setyaka menegaskan bahwa Indonesia harus berhati-hati dan mengedepankan diplomasi dengan negara-negara terkait sebelum menarik WNI. Proses diplomasi menjadi kunci penting dalam konteks ini.
“Pemerintah harus memperhatikan proses diplomasi, terutama jika ingin mengevakuasi WNI dari Iran atau Israel. Ini adalah hal yang sangat penting dan harus terus dikomunikasikan,” ujarnya.
Sebagai pengajar di Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unand, Virtuous Setyaka meyakini bahwa negara yang sedang mengalami konflik akan berupaya melindungi warga sipil, termasuk warga negara asing di wilayahnya.
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah mengeluarkan imbauan resmi terkait situasi politik dan keamanan di Timur Tengah. Kemlu meminta agar WNI di Iran, Israel, dan Palestina meningkatkan kewaspadaan serta menghindari potensi eskalasi keamanan.
Bagi WNI yang belum melaporkan diri, disarankan untuk segera menghubungi perwakilan RI terdekat atau melakukan pelaporan secara online di peduliwni.kemlu.go.id. Selain itu, WNI yang berencana bepergian ke Israel atau Iran diimbau untuk menunda perjalanan jika tidak mendesak. Terakhir, dalam situasi darurat, WNI diminta untuk segera menghubungi nomor hotline Perwakilan RI terdekat.
Top of Form
Komentar