Medan, harianbatakpos.com – Masyarakat mendambakan pimpinan dengan kebijakan yang pro kerakyatan agar dapat membangkitkan perekonomian yang sudah sangat terpuruk sejak masa covid-19 tahun 2020 lalu.
Wakil Ketua Lembaga Pencari Fakta Indonesia (LPFI) Sumut Efendi Simare-mare berbicara pada harianbatakpos.com di Medan, Senin (7/10/2024) menjawab pertanyaan calon figur Wali Kota Medan mendatang dengan kepemimpinan dan kebijakan pro kerakyatan sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan tidak dibebani dengan beban pajak yang tidak berkesudahan.
Efendi yang juga tokoh masyarakat Sumut dan kerap mengkritisi kebijakan pemerintah itu, menyebutkan, sekarang ini, pemerintah menjalankan produk peninggalan Belanda dan condong memberatkan rakyat dalam pembayaran pajak.
Coba kita lihat, jelasnya, mulai dari belanja di Mall, mengisi BBM, makan di restoran dan rumah makan, membangun dan memperbaiki rumah sampai-sampai belum menerima gaji, sudah kena pajak.
Tidak itu, yang mirisnya rumah yang kita tempati hasil dari warisan dan pensiunan orang tua juga kena pajak tanpa pandang bulu. Ini kan, kebijakan yang sudah sangat-sangat keterlaluan. Sedangkan saya beli masyarakat melemah dan Usaha Makro Kecil Menengah (UMKM) kehilangan saya saing.
Irosnisnya, apakah berbagai pajak yang dipungut itu kembali kepada rakyat. Maaf saja, pemasukan uang dari pajak itu digunakan untuk pembangunan jalan tol, malah ketika rakyat memanfaatkan dan menggunakan jalan tol juga bayar dan kena pajak.
Hal ini, harus menjadi perhatian pemerintah ke depan dan harus menjadi bahan evaluasi pemerintah khususnya lembaga legislative yang duduk di kursi DPRD Pusat, Provinsi dan Kabupaten Kota.
Ayolah saudara-saudara kita yang duduk di DPR, karena sudah dipilih oleh rakyat bekerjalah pakai hati nurani dan kawallah berbagai kebijakan untuk kepentingan rakyat dan kemaslahatan umat.
“Perjuangkanlah aspirasi rakyat, karena dengan adanya kontrol sosial terhadap pemerintah hak dan kepentingan rakyat dapat terpenuhi dan mempengaruhi penghidupan rakyat itu sendiri, ” imbuh Effendi.
Sedang kepada calon Wali Kota Medan priode 2024-2029 mendatang yang terdiri dari 3 pasangan berdasarkan keputusan KPU Medan, jika terpilih nanti bekerjalah untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Seperti pengurusan pajak Pajak Bumi Bangunan (PBB) sederhanakanlah dan jangan memberatkan rakyat. Demikian juga untuk pengurusan SIM-B atau PBG jalankan sesuai prosedur yang berlaku dan tidak memberatkan warga.
Demikian juga masalah pendidikan dan kesehatan ini harus menjadi fokus utama agar masyarakat khusunya warga Medan tetap sehat dan kuat.
Ketika disinggung calon Wali Kota Medan priode 2024-2029 mendatang yang dapat mewakili kesejahteraan rakyat yang hetrogen terdiri dari berbagai etnis itu, Efendi condong kepada pasangan nomor urut 1 Rico Waas dan Zaki.
Saya, mengenal sosok calon Wali Kota Medan mendatang itu, sampai orang tuanya saya juga tidak asing lagi, katanya menutup pembicaraan. (BP/EI)
Komentar