Jakarta, Batak Pos – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono, merilis evaluasi sukarela tingkat lokal atau Voluntary Local Review (VLR) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nusantara pada hari Kamis. Peluncuran ini menjadi sorotan di Asia-Pacific Forum on Sustainable Development (APFSD) Ke-11 yang diselenggarakan oleh United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN ESCAP) di Bangkok, Thailand, pada 20-23 Februari 2024.
Dalam konferensi tersebut, Bambang mengungkapkan bahwa VLR Nusantara merupakan yang pertama di dunia untuk ibu kota, menegaskan pentingnya keselarasan perencanaan pembangunan dengan SDGs. “VLR IKN menguraikan bagaimana perencanaan dan strategi pembangunan baik infrastruktur maupun non-infrastruktur, mesti selaras dengan agenda 2030,” tutur Bambang.
Berbeda dengan VLR dari daerah lain, VLR IKN juga melakukan analisis ex-ante dampak keberadaan IKN terhadap capaian SDGs di wilayahnya hingga tahun 2030, mencakup Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kalimantan Timur.
“OIKN baru pertama menyusun VLR, namun harapannya memberikan dampak bagi akselerasi SDGs di IKN dan Nasional,” tegas Bambang.
Dokumen VLR SDGs Nusantara ini melibatkan pihak pemerintah, nonpemerintah, dan mendapat dukungan dari Kementerian PPN/Bappenas, Koordinator Pelaksana SDGs Indonesia, serta mitra pembangunan seperti UNESCAP, UNRCO di Indonesia, UNDP, dan ADB.
Dalam intervensi negara di APFSD ke-11, Bambang menyoroti pentingnya melokalisasi program SDGs hingga ke tingkat desa. “Dengan melokalisasi SDGs, kami tidak hanya menyinkronkan agenda global dan nasional, namun juga memberikan jalan bagi pemerintah daerah untuk mendukung pencapaian SDGs melalui pendekatan bottom-up,” ucapnya.
Bambang juga menekankan pentingnya kemitraan multipihak dalam pencapaian SDGs. “Kami belajar bahwa mendorong kerja sama multipihak tidak bisa dibiarkan begitu saja dan harus disusun secara strategis,” ungkapnya.
Under-Secretary General untuk PBB dan ESCAP Executive Secretary, Armida Salsiah Alisjahban, mengapresiasi inisiatif VLR SDGs Nusantara. “VLR Nusantara berbeda karena biasanya VLR kota-kota pada umumnya semacam evaluation of assessment yang sifatnya ex-post, untuk Nusantara berbeda karena kotanya belum ada, baru dibangun,” kata Armida
Komentar