Medan, HarianBatakpos.com – Perselingkuhan adalah salah satu masalah serius yang dapat menghancurkan hubungan. Menurut psikolog Gurit Birnbaum dari Baruch Ivcher School of Psychology, ada faktor utama yang mendorong seseorang untuk berselingkuh, yaitu lingkungan.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Perselingkuhan
Lingkungan yang memandang perselingkuhan sebagai hal yang wajar memiliki peran besar dalam memengaruhi seseorang. Studi yang dipublikasikan di Archives of Sexual Behavior menemukan bahwa lingkungan seperti ini dapat membuat individu berpikir bahwa perselingkuhan bukanlah sesuatu yang salah. “Lingkungan teman sebaya yang memberi kesan bahwa perselingkuhan itu adalah hal wajar bisa membuat seseorang tertarik dan mempertimbangkan untuk berselingkuh,” jelas Birnbaum.
Namun, bukan berarti lingkungan tersebut secara langsung mengubah seseorang menjadi pelaku perselingkuhan. Faktor internal seperti kerentanan individu atau kesempatan juga memainkan peran penting. Lingkungan yang mendukung hanya memberikan dorongan tambahan bagi seseorang yang sudah memiliki kecenderungan, dikutip dari CNBC Indonesia.
Dampak Paparan Perselingkuhan
Untuk memahami lebih jauh, penelitian mengeksplorasi bagaimana paparan terhadap cerita atau contoh perselingkuhan dapat memengaruhi komitmen kesetiaan seseorang. Dalam tiga penelitian, partisipan diberikan contoh kasus perselingkuhan dan kemudian diminta merefleksikan hubungan mereka sendiri.
Hasilnya menunjukkan bahwa setelah terpapar tindakan pengkhianatan, komitmen peserta terhadap hubungan mereka menurun. Mereka juga menunjukkan keinginan yang lebih besar untuk berselingkuh, terutama ketika berinteraksi dengan orang lain yang menarik.
Lingkungan dan Risiko Perselingkuhan
Birnbaum menegaskan bahwa lingkungan yang memfasilitasi atau meromantisasi perselingkuhan dapat meningkatkan risiko perselingkuhan. “Lingkungan yang mendorong prevalensi perselingkuhan yang lebih besar bisa membuat orang lebih rentan terhadap perselingkuhan,” tambahnya.
Memahami faktor ini penting untuk mencegah perselingkuhan, baik dalam hubungan pribadi maupun dalam menciptakan budaya sosial yang menghormati kesetiaan.
Komentar