Medan, HarianBatakpos.com – Fase falik merupakan tahap ketiga perkembangan psikoseksual yang diidentifikasi oleh Sigmund Freud. Fase ini berlangsung sekitar usia 3-6 tahun dan sangat penting bagi pembentukan kepribadian anak.
Fase falik ditandai oleh libido anak-anak yang berfokus pada alat kelaminnya sebagai sumber utama kenikmatan. Pada tahap ini, anak-anak menjadi semakin sadar akan tubuh mereka dan menunjukkan minat tinggi pada alat kelamin mereka sendiri dan lawan jenis, dilansir dari Kompas.com.
Pemahaman anak tentang perbedaan jenis kelamin mulai terbentuk, memicu campuran emosi kompleks seperti ketertarikan erotis, persaingan, dan kecemburuan. Dalam konteks ini, Freud menyebut fenomena ini sebagai kompleks Oedipus untuk anak laki-laki dan kompleks Electra untuk anak perempuan.
Jika tidak diatasi, fiksasi pada fase ini dapat bertahan hingga dewasa, menyebabkan kepribadian yang mungkin terlalu sombong atau agresif secara seksual. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami fase falik dan dampaknya.
Untuk mengatasi fase falik, anak-anak perlu melakukan proses identifikasi dengan orang tua sesama jenis. Ini membantu anak untuk mengalihkan perhatian dari ketertarikan erotis ke aktivitas yang lebih positif dan bermakna. Konsultasi dengan ahli juga dapat membantu orang tua dalam proses ini.
Dengan memahami fase falik, orang tua dapat lebih siap untuk mendukung perkembangan sehat anak-anak mereka. Ini adalah langkah penting menuju pembentukan kepribadian yang seimbang dan positif.
Komentar