Ferry Maryadi, sosok aktor ternama Tanah Air, baru-baru ini membagikan perasaannya yang mendalam terkait keputusannya untuk melarang putri semata wayangnya, Harleyava Princy Maryadi, untuk melanjutkan pendidikan di Prancis.
Dalam pengakuannya, Ferry menahan tangis saat mengungkapkan alasan di balik larangan tersebut, yang didasarkan pada kekhawatirannya akan keselamatan dan perlindungan putrinya.
Kedekatan Ferry dengan putrinya, Lea, menjadi sorotan, menggambarkan betapa eratnya ikatan antara seorang ayah dan anak perempuannya, dilansir dari di Gridhot.ID.
Meskipun Lea telah menginjak usia dewasa, Ferry masih merasa perlu untuk melindungi dan memastikan keamanannya.
Keputusannya untuk tidak membiarkan Lea kuliah di luar negeri, terutama di Prancis, tidaklah dilakukan tanpa pertimbangan yang matang.
Dalam wawancara di kanal YouTube TRANS TV official, Ferry menyatakan kekhawatirannya tentang jarak yang terlalu jauh antara Lea dan keluarganya, terutama tanpa kehadiran seorang mahram.
Ferry merasa bahwa keamanan dan kesejahteraan putrinya adalah prioritas utama, terutama dalam lingkungan yang berbeda secara budaya dan pergaulan.
Meskipun Lea berusaha membujuk ayahnya dengan mengajaknya ke Prancis, Ferry tetap teguh dengan keputusannya.
Ia menekankan pentingnya privasi dan ruang pribadi bagi Lea, sambil menjelaskan bahwa ada batasan-batasan yang perlu dijaga dalam hubungan orang tua dan anak.
Meski pahit, Ferry menyadari bahwa keputusannya tersebut mungkin menimbulkan rasa kecewa pada putrinya, tetapi dilakukan atas dasar cinta dan kekhawatiran yang mendalam.
Dalam momen yang mengharukan, Ferry juga mengungkapkan perasaan sayangnya yang besar terhadap Lea.
Menahan tangis saat menonton beberapa tayangan video yang menggambarkan kedekatannya dengan putrinya, Ferry merasa takut akan masa depan Lea yang mungkin harus dihadapi tanpa kehadirannya.
Pengakuan ini memperlihatkan sisi lembut seorang ayah yang peduli dan penuh perhatian terhadap anaknya.
Lebih lanjut, Ferry menjelaskan alasan di balik posesifnya terhadap Lea, yang didasarkan pada keinginannya untuk memastikan bahwa putrinya akan selalu mendapat perlindungan dan kasih sayang yang sama seperti yang diberikannya.
Pengalaman tragis yang dialami Putri Diana, ibu mertua Lea, memberikan latar belakang emosional yang mendalam bagi keputusan Ferry dalam melindungi putrinya dari sorotan publik yang tidak diinginkan.
Sebagai orang tua, Ferry mengakui rasa khawatirnya terhadap masa depan Lea yang kini telah memasuki usia remaja.
Ketidakpastian akan kehidupan yang akan dijalani putrinya di masa depan menjadi beban emosional bagi seorang ayah yang mencintai.
Namun, di tengah rasa cemas dan khawatir tersebut, Ferry juga menyadari pentingnya memberikan ruang bagi anak untuk tumbuh dan berkembang, sambil tetap menjaga ikatan yang erat antara orang tua dan anak.
Dalam kesimpulan, kisah Ferry Maryadi mengungkapkan betapa kuatnya ikatan seorang ayah dengan anaknya, serta betapa pentingnya keputusan yang diambil atas dasar cinta dan kekhawatiran untuk keamanan dan kesejahteraan anak.
Meskipun mungkin menyakitkan, keputusan untuk melarang putrinya kuliah di Prancis adalah ekspresi dari cinta seorang ayah yang mendalam.
Komentar