Nasional
Beranda » Berita » Festival Kumbh Mela: Ketika Keramaian Berubah Menjadi Tragedi

Festival Kumbh Mela: Ketika Keramaian Berubah Menjadi Tragedi

Banyak korban dikhawatirkan setelah penghalang jebol di festival keagamaan Hindu
Banyak korban dikhawatirkan setelah penghalang jebol di festival keagamaan Hindu

Medan,  HarianBatakpos.com –  Tragedi festival Kumbh Mela, festival keagamaan terbesar di dunia, kembali mengguncang masyarakat setelah insiden desak-desakan yang menewaskan sedikitnya 15 orang.

Kejadian tragis ini berlangsung pada Rabu (29/1/2025) pagi, saat jutaan peziarah berkumpul di Prayagraj, Uttar Pradesh, untuk melaksanakan ritual suci.

Insiden ini terjadi ketika para peziarah mengalami kepanikan akibat robohnya beberapa pembatas kerumunan. Hal ini menyebabkan mereka saling dorong dan terinjak-injak dalam kerumunan yang padat. Seorang dokter di lokasi kejadian mengonfirmasi kepada AFP bahwa “setidaknya 15 orang telah meninggal sejauh ini.”

Logo HUT ke-80 RI Resmi Dirilis: Simbol Persatuan dan Kemajuan Indonesia

Tim penyelamat berusaha keras mengangkut korban dari lokasi kejadian yang penuh dengan barang-barang pribadi yang ditinggalkan, dilansir dari cnbcindonesia.com.

Kumbh Mela merupakan salah satu hari paling suci dalam kalender Hindu, di mana jutaan umat mengikuti prosesi mandi ritual untuk menghapus dosa. Namun, suasana keramaian ini berubah mencekam ketika petugas festival meminta para peziarah untuk menjauhi area perairan demi keselamatan mereka.

“Kami dengan rendah hati meminta semua umat untuk tidak datang ke lokasi mandi suci,” ujar salah satu staf festival melalui pengeras suara.

Mendengar kabar tragis ini, banyak peziarah memilih untuk meninggalkan festival lebih awal. Sanjay Nishad, salah satu peziarah, mengungkapkan ketakutannya setelah menyaksikan langsung situasi di lokasi kejadian. “Keluarga saya ketakutan, jadi kami memutuskan untuk pulang,” katanya kepada AFP.

Perlindungan Data Jadi Sorotan dalam Kesepakatan Dagang RI-AS, DPR Ingatkan UU PDP

Pemicu Kepanikan di Kumbh Mela

Pejabat pemerintah setempat, Akanksha Rana, menjelaskan bahwa insiden ini dipicu oleh robohnya pembatas kerumunan, yang menyebabkan kepanikan di antara para peziarah. Malti Pandey, salah satu peziarah yang selamat, menggambarkan momen mengerikan tersebut, di mana banyak orang terinjak dan tertindih.

Kumbh Mela memiliki makna mendalam dalam kepercayaan Hindu, dan ritual mandi di sungai suci diyakini dapat menyucikan jiwa. Meski pihak berwenang telah meningkatkan langkah-langkah keamanan dengan teknologi canggih, insiden tragis ini kembali mengingatkan kita pada sejarah panjang masalah serupa yang terjadi di festival ini.

Dengan perkiraan hingga 400 juta peziarah yang akan mengunjungi Kumbh Mela sebelum acara berakhir pada 26 Februari, tantangan dalam pengelolaan kerumunan tetap menjadi fokus utama. Sebagai festival yang sangat dihormati, Kumbh Mela berharap dapat menghindari tragedi serupa di masa mendatang.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *