Selebgram terkenal Fujianti Utami, atau yang akrab disapa Fuji, mengungkapkan bahwa dirinya sering merasakan kegelisahan meskipun hidup dalam kemewahan.
Menurut Fuji, kegelisahan itu seringkali muncul dari respons fans dan haters di media sosial. Ungkapan ini dilontarkan Fuji saat menjadi bintang tamu dalam podcast milik Denny Sumargo di YouTube, seperti dilansir dari Sindonews.com.
Dalam percakapan dengan Denny, Fuji menjelaskan bahwa kendati hidupnya penuh dengan keistimewaan, namun ia merasa terbatasi dalam hal kebebasan.
Ia merasa bahwa hidupnya sepenuhnya terikat oleh ekspektasi dan respons dari fans dan haters. Menurutnya, hal ini membuatnya merasa tercekik dan terbatasi dalam berbagai hal.
Fuji juga mengungkapkan bahwa ia sering mengirim pesan langsung melalui DM Instagram jika menemukan konten fans yang dinilainya tidak pantas. Bahkan, ia secara rutin memblokir akun-akun yang dianggap dapat membawa dampak negatif bagi dirinya.
Fuji menjelaskan bahwa ia secara aktif mengontrol interaksi di media sosialnya dengan cara tersebut untuk menjaga kesehatan mentalnya.
Namun, meskipun berusaha mengatur dan memfilter interaksi di media sosialnya, Fuji mengakui bahwa sulit bagi dirinya untuk membedakan antara fans dan haters karena sikap keduanya seringkali mirip. Hal ini menambah kompleksitas dalam menjaga keseimbangan emosional dan psikologisnya di dunia maya.
Kisah Fuji memberikan gambaran tentang tekanan yang dialami oleh mereka yang hidup dalam sorotan publik, bahkan dalam situasi kemewahan sekalipun.
Meskipun terlihat glamor dari luar, namun kendala internal seperti kegelisahan dan tekanan dari interaksi di media sosial juga turut menjadi bagian dari kehidupan seorang selebgram.
Keberanian Fuji untuk berbicara terbuka tentang perasaannya menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental, terutama di era digital ini di mana tekanan dari media sosial bisa menjadi sangat besar.
Ia juga memberikan contoh positif tentang pentingnya mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan mental, termasuk dengan mengontrol interaksi di media sosial.
Komentar