Selebritis
Beranda » Berita » Galih Loss Mengaku Menyesal dan Kapok, Ditunjuk Sebagai Tersangka Kasus Penistaan Agama

Galih Loss Mengaku Menyesal dan Kapok, Ditunjuk Sebagai Tersangka Kasus Penistaan Agama

Galih Loss, seorang konten kreator di platform TikTok, menyatakan penyesalannya atas perbuatannya setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama.

Dalam penampilan di hadapan publik yang diatur oleh Kepolisian Polda Metro Jaya, Galih mengungkapkan permintaan maafnya kepada umat Muslim atas konten-konten yang telah diproduksinya yang dinilai mengandung unsur sensitif.

Dengan suara yang terdengar gemetar, Galih, yang memiliki nama asli Galih Noval Aji Prakoso, menyampaikan permintaan maafnya di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada Jumat (26/4/2024) , seperti dilansir dari Batakpos.

Profil Saaih Halilintar, YouTuber Muda Pemilik Rumah Rp120 M

Dia menegaskan bahwa tujuan dari kontennya sebelumnya adalah untuk menghibur, namun menyadari bahwa hal tersebut telah menimbulkan kegaduhan di media sosial.

“Saya Galih Noval Aji Prakoso, ingin meminta maaf kepada seluruh umat Muslim atas perbuatan yang saya lakukan dan kegaduhan di media sosial. Saya minta maaf sebesar-besarnya,” ujar Galih.

Galih juga menambahkan bahwa ia merasa menyesal atas perbuatannya dan berkomitmen untuk membuat konten yang lebih positif dan tidak sensitif di masa mendatang.

Namun, Wadirreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Hendri Umar, menegaskan bahwa Galih telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Kabar Duka Dunia Musik, Musisi Gustiwiw Meninggal Dunia

Meskipun demikian, polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum menyerahkan berkas perkara ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk disidangkan.

Menurut Hendri Umar, dalam video yang berdurasi 59 detik yang diunggah oleh Galih Loss, terdapat konten yang diduga menista agama.

Dalam video tersebut, Galih tampak membuat konten tanya jawab dengan seorang anak laki-laki, di mana ia menggunakan kalimat taawudz sebagai bahan candaan.

Dalam tanya jawab tersebut, Galih bertanya kepada anak tersebut, “Hewan apa yang bisa mengaji?” Anak tersebut tidak bisa menjawab, sehingga Galih memberikan jawaban dengan menggunakan kata-kata taawudz.

Kasus ini mencuat setelah video tersebut menjadi viral dan menuai kontroversi di media sosial.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran atas konten-konten yang dapat menyinggung perasaan umat beragama, serta memunculkan pertanyaan mengenai batasan-batasan dalam konten yang diunggah di platform daring.

Kasus Galih Loss menjadi pelajaran bagi para konten kreator untuk lebih berhati-hati dalam membuat konten dan memperhatikan nilai-nilai sensitifitas dan keberagaman dalam masyarakat.

Selain itu, kasus ini juga menyoroti pentingnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap konten-konten yang dapat meresahkan dan menyinggung perasaan umat beragama.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan