Medan-BP: Gas LPG 3 kg akhir akhir ini mulai langkah di beberapa daerah. Seperti Medan sekitarnya dan daerah Mandailing Natal (Madina).
Terpantau, Senin, (24/9/2018) gas LPG 3 kg di Medan sulit didapatkan warga karena kebutuhan gas ditengah-tengah masyarakat meningkat.
Hampir rata-rata masyarakat Kota Medan menggunakan gas LPG 3 kg. Mulai kalangan pedagang keliling, pedagang makanan kaki lima, rumah makan dan rumah tangga.
Selain itu diperparah penggunaan gas oleh kalangan menengah dan masyarakat kalangan atas.
Dalam penelusuran meningkatnya kebutuhan merupakan salah satu paktor langkahnya gas LPG 3 kg. Sementara stok belum ada penambahan dari PT Pertamina.
Kondisi ini dipengaruhi lagi adanya oknum agen LPG memanfaatkan situasi. Dengan modus menyedot gas 3 kg memindahkan ke tabung gas 12 kg.
Aksi kecurangan oknum agen ini sudah berulang kali kepergok petugas kepolisian. Seperti baru baru ini agen gas dijalani Sunggal, Asam Kumbang dan kawasan Tanjung Sari Medan digrebek petugas Sat Reskrim Polda Sumut lantaran ditemukan sedang menyedot gas dari tabung 3 kg disalurkan ke tabung 12 kg.
Hal itu dilakukan oknum agen demi meraup keuntungan lebih besar dari gas LPG 3 kg bersubsidi tersebut.
Berbeda di daerah Madina, menurut informasi yang diperoleh, harga gas LPG 3 kg di Kecamatan Sinunukan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara melambung menjadi Rp 30.000/tabung. Sementara, sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 16.000.
“Harga LPG 3 kg tingkat pengecer sudah Rp 30.0000, sedangkan pangkalan Rp22.000, itu pun barangnya langka.
Kata pengusaha kelontong, Ridwan Siregar yang sehari hari menjual gas LPG tabung 3 kg menuturkan, dalam sepekan ini pangkalan langganannya telah mengurangi jatah buat kedai kelontong.
Padahal sebelumnya jatah kami diberikan sebanyak 20 tabung. Terakhir ini kedai kami hanya diberi 10 tabung. Itu gak tiap hari, tuturnya.
Lanjut dia mengatakan, dari keterangan pemilik pangkalan ada pengurangan jatah dari 2 mobil cold diesel isi 1.200 tabung menjadi 600 tabung.
“Kita perhatikan pedagang makanan siap saji membeli gas LPG 3 kg sampai 5 tabung, akhirnya jatah untuk masyarakat berkurang, “ungkapnya. (BP/MM)
Komentar