Kehadiran Atalia Praratya, istri dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, tidak hanya dikenal dalam ranah politik, namun juga sebagai seorang dosen di perguruan tinggi.
Baru-baru ini, Atalia membagikan momen ketika ia sedang mengajar melalui akun TikTok pribadinya, yang memicu perbandingan dengan gaya mengajar Siti Atikoh, istri dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Dilansir Suara.com.
Dalam video tersebut, Atalia Praratya terlihat mengenakan busana putih dengan outer biru dan kerudung senada, sedangkan ia aktif menyampaikan materi di depan mahasiswa dengan menggunakan gerakan tangan yang ekspresif.
Postingan ini segera menarik perhatian netizen, dengan sebagian memberikan pujian atas gaya mengajarnya yang berkelas.
Namun, perbandingan tidak terelakkan. Sebagian netizen membandingkan gaya mengajar Atalia dengan gaya mengajar Siti Atikoh, yang sebelumnya telah menjadi sorotan media karena kemampuannya dalam berbahasa Jepang.
Beberapa netizen menilai bahwa aura yang ditampilkan oleh kedua wanita tersebut berbeda, dengan beberapa di antaranya memberikan pujian lebih pada gaya mengajar Atalia.
Namun, sorotan netizen tidak hanya pada gaya mengajar keduanya, namun juga pada perbandingan aura dan kesan yang mereka pancarkan.
Beberapa komentar netizen menyoroti bahwa gaya mengajar Atalia terlihat lebih “adem” dan “berkelas” dibandingkan dengan Siti Atikoh. Meskipun begitu, ada juga yang memberikan apresiasi terhadap kedua wanita tersebut, namun dengan sudut pandang yang berbeda.
Menilik pada data resmi, Atalia Praratya tercatat sebagai dosen tetap di Universitas Widyatama, Bandung, Jawa Barat, di mana ia mengajar dalam program studi Produksi Film dan Televisi.
Selain karier akademisnya, Atalia juga telah sukses dalam karier politiknya dengan berhasil mendapatkan kursi DPR RI mewakili Partai Golkar, dengan meraih suara terbanyak di daerah pemilihan Jabar I pada Pemilu 2024.
Perbandingan gaya mengajar antara Atalia Praratya dan Siti Atikoh menjadi bukti betapa intensnya perbincangan netizen di media sosial.
Meskipun beragam pendapat yang muncul, hal ini menunjukkan pentingnya apresiasi terhadap individu dalam segala aspek kehidupannya, baik dalam karier akademis maupun politik.
Semoga perdebatan ini dapat mendorong kita untuk lebih menghargai keragaman dan perspektif yang ada di masyarakat.
Komentar