Medan, HarianBatakpos.com – Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Ukraina semakin memuncak, setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak proposal yang disampaikan oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent terkait mineral penting. Salah satu imbas dari penolakan tersebut adalah ancaman Presiden AS Donald Trump untuk mencabut akses Ukraina ke layanan internet Starlink milik Elon Musk.
Menurut laporan Reuters yang diterbitkan pada Minggu (23/2/2025), perundingan antara pejabat AS dan Ukraina mencuatkan masalah akses ke Starlink. Layanan ini telah menjadi sumber konektivitas penting bagi Ukraina, terutama untuk operasi militer dan komunikasi di tengah perang. Namun, setelah Zelensky menolak usulan AS mengenai pembagian kekayaan mineral, yang mencakup grafit, uranium, dan litium, Trump menyatakan bahwa layanan Starlink bisa dihentikan jika kesepakatan tidak tercapai.
“Ukraina menggunakan Starlink. Mereka menganggapnya sebagai Bintang Utara mereka,” ungkap salah seorang sumber anonim yang terlibat dalam diskusi tersebut. “Kehilangan Starlink akan menjadi pukulan telak bagi mereka.”
Pemerintah AS sebelumnya menawarkan akses terhadap mineral strategis Ukraina, namun Zelensky menilai proposal tersebut tidak memberikan jaminan keamanan yang cukup bagi negaranya. Perundingan semakin rumit ketika Trump mengkritik Zelensky sebagai “diktator tanpa pemilihan” setelah pernyataan kontroversial Presiden Ukraina mengenai perang.
Sejak pertemuan itu, Musk mengirimkan ribuan terminal Starlink ke Ukraina untuk menggantikan jaringan komunikasi yang rusak akibat invasi Rusia. Namun, dengan ketegangan yang terus meningkat, masa depan akses Ukraina terhadap layanan Starlink kini berada di ujung tanduk.
Komentar