Surabaya – BP: Drama pencopotan Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) terus bergulir. Prof BUS, begitu ia biasa disapa, mendatangi Gedung Rektorat Unair bersama tim advokasi dari LBH Surabaya dan KIKA pada Senin (8/7/2024).
Hanya lima menit di dalam Gedung Rektorat, Prof BUS keluar dan mengajak wartawan menuju FK Unair untuk memberikan keterangan lebih lanjut.
“Terima kasih teman-teman lama menunggu. Konferensi pers di FK Unair, nanti saya terangkan di FK Unair,” ucapnya.
Konferensi pers pun dilakukan di depan gerbang pintu keluar FK Unair, dengan Prof BUS didampingi oleh Jauhar Kurniawan dari LBH Surabaya.
“Kami mengajukan satu surat yang isinya adalah pertanyaan dan klarifikasi terkait alasan dan prosedur terkait pemberhentian saya,” kata Prof BUS.
Ia berharap surat keberatannya ini membuka dialog dengan pimpinan universitas demi mencari solusi terbaik untuk Unair.
“Kami datang dengan niatan baik untuk mengantarkan surat klarifikasi dan mempertanyakan alasan dan prosedur pemberhentian saya yang begitu singkat. Supaya kami mendapat penjelasan,” ujar Prof BUS.
Ia menegaskan bahwa langkah ini diambil demi kebaikan Unair. “Kami ingin Unair tetap maju dan berkembang,” tambahnya.
Meski didampingi tim advokasi, Prof BUS menegaskan tidak akan menempuh langkah hukum. “Saya itu, kan, orang yang enggak ngerti hukum. Saya itu kan pekerjaannya operasi (Pasien), ngajar, bimbing operasi. Maka kami bertanya baik-baik. Nah kami ditemani oleh teman-teman LBH dan teman-teman KIKA,” jelasnya.
Komentar