Medan, HarianBatakpos.com – Sifilis adalah infeksi menular seksual yang dapat memiliki dampak serius jika tidak diobati. Tanda-tanda sifilis pada wanita sering kali tidak terlihat pada tahap awal, namun bisa menyebabkan luka keras, bulat, dan tidak nyeri di sekitar area genital. Mengenali gejala ini sangat penting untuk mencegah penularan lebih lanjut dan komplikasi serius.
Tanda-tanda Sifilis pada Wanita yang Harus Diwaspadai
Penyakit sifilis berkembang dalam empat tahap, masing-masing dengan tanda-tanda yang berbeda. Pada stadium primer, gejala sifilis pada wanita muncul berupa luka yang dikenal sebagai chancre. Luka ini biasanya tidak menyakitkan dan dapat muncul di sekitar vagina, anus, rektum, atau mulut. Meski luka ini bisa hilang dalam waktu tiga hingga enam minggu tanpa pengobatan, infeksi tetap ada dalam tubuh, dilansir dari kompas.com.
Setelah tahap primer, jika tidak diobati, sifilis dapat memasuki stadium sekunder. Pada tahap ini, wanita mungkin mengalami berbagai gejala, termasuk ruam kulit yang tidak gatal, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Tanda-tanda sifilis pada wanita di tahap ini menunjukkan bahwa meskipun gejala mungkin hilang, infeksi masih aktif dan bisa berlanjut ke fase lebih serius.
Pada stadium laten, tidak ada gejala yang dialami, tetapi infeksi tetap ada dan dapat bertahan selama bertahun-tahun. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, sekitar 30-40% penderita dapat mengalami sifilis tersier, yang dapat menyebabkan kerusakan organ serius. Ini termasuk masalah pada otak, jantung, dan saraf, yang dapat memicu berbagai gejala neurologis.
Penting bagi wanita untuk memahami tanda-tanda sifilis dan mendapatkan perawatan medis segera jika mengalami gejala. Dengan meningkatnya kasus sifilis yang dilaporkan, kesadaran dan edukasi tentang penyakit ini menjadi sangat krusial. Jika Anda merasakan gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Komentar