Medan, HarianBatakpos.com – Pada Jumat siang, 28 Maret 2025, gempa Myanmar mengguncang kawasan Chatuchak, Bangkok, Thailand, menyebabkan keruntuhan gedung 30 lantai milik Kantor Audit Negara. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran besar, terutama bagi ratusan pekerja konstruksi yang saat itu tengah beraktivitas. Situasi ini memicu perhatian pemerintah dan masyarakat terkait keselamatan konstruksi dan integritas proyek.
Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt, segera menetapkan area tersebut sebagai zona terlarang untuk memfasilitasi proses pencarian dan penyelamatan korban. Namun, tindakan ilegal terjadi ketika empat pria asal China mencoba memasuki lokasi tersebut dan membawa dokumen penting. Mereka mengklaim bahwa dokumen tersebut diperlukan untuk klaim asuransi, yang semakin memperumit situasi hukum di lokasi bencana, dikutip dari kompas.com.
Dari informasi yang dihimpun, meskipun awalnya dibebaskan, keempat pria tersebut kemudian dipanggil kembali oleh polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Mereka dapat dikenakan sanksi berdasarkan Undang-Undang Pencegahan dan Mitigasi Bencana. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya pelanggaran yang terjadi pada saat krisis.
Keberadaan kontraktor, China Railway Nomor 10 (CREC No.10), dalam proyek ini juga menjadi sorotan. Banyak yang meragukan kredibilitas perusahaan tersebut, terutama setelah mengetahui bahwa anggaran pembangunan gedung mencapai lebih dari 2,1 miliar baht. Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, telah menginstruksikan penyelidikan menyeluruh terhadap proyek yang digarap oleh perusahaan ini, menekankan pentingnya keselamatan dalam konstruksi.
Penyelidikan ini diharapkan dapat membawa kejelasan mengenai standar bahan bangunan yang digunakan, khususnya kualitas baja yang diduga tidak memenuhi standar. Kejadian ini bukan hanya merugikan aspek keselamatan, tetapi juga berpotensi merusak citra Thailand di mata internasional.
Dalam menghadapi bencana ini, penting bagi semua pihak untuk mengambil langkah strategis guna mencegah terulangnya tragedi serupa di masa mendatang.
Komentar