Washington, HarianBatakpos.com – – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan dia “sangat puas” dengan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza. Gencatan senjata ini dicapai melalui proses perundingan yang panjang dan sulit untuk mengakhiri perang 15 bulan yang telah membuat kehidupan Rakyat Palestina di sana bak “neraka.”
“Tidak ada cara lain untuk mengakhiri perang ini selain dengan kesepakatan pembebasan sandera,” kata Biden dalam pernyataan resmi. Ia menekankan bahwa, “Rakyat Palestina telah melalui neraka. Terlalu banyak orang tak bersalah tewas, terlalu banyak masyarakat yang hancur.”
Dalam kesepakatan ini, Rakyat Gaza akhirnya dapat pulih dan membangun kembali. “Mereka bisa menatap masa depan tanpa Hamas berkuasa,” tambahnya. Biden menjelaskan bahwa kesepakatan ini akan dilakukan dalam tiga fase untuk memastikan penyelesaian yang komprehensif, dilansir dari ANTARA.
Fase pertama akan dimulai dengan periode enam minggu, di mana “gencatan senjata penuh dan menyeluruh” akan diberlakukan. Ini akan bersamaan dengan “penarikan pasukan Israel dari seluruh area berpenduduk di Gaza.” Biden juga menyebutkan bahwa warga AS termasuk dalam daftar sandera yang akan dibebaskan.
Selama periode ini, bantuan kemanusiaan akan mulai mengalir secara signifikan. Israel saat ini menahan lebih dari 11.000 tahanan Palestina, sedangkan Hamas diperkirakan menahan 98 warga Israel di Gaza.
Pernyataan Biden menegaskan bahwa negosiasi akan dilakukan untuk menuju fase kedua, termasuk pertukaran tahanan. Fase ketiga mencakup pemulangan jenazah sandera yang tewas dan rencana rekonstruksi Gaza. Kesepakatan gencatan senjata ini tercapai setelah serbuan Israel yang menewaskan lebih dari 46.700 warga Palestina.
Krisis kemanusiaan yang meluas menjadikan situasi ini salah satu bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern. Mahkamah Pidana Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin Israel terkait kejahatan perang.
Komentar