Gaza, HarianBatakpos.com – Viral di media sosial, mayat warga Gaza, Palestina, terlihat berterbangan akibat serangan udara brutal yang dilancarkan oleh Israel. Insiden memilukan ini terjadi di tengah umat Muslim dunia masih merayakan Idul Fitri 1446 H. Serangan keji Israel terhadap warga Palestina ini menuai kecaman luas dari masyarakat internasional yang mengecam aksi genosida Palestina yang terus berlanjut.
Salah satu akun yang membagikan video tragis ini adalah milik Greg J Stoker, seorang aktivis anti-imperialis yang juga seorang veteran. Ia mengungkapkan kengerian yang pernah disaksikannya saat bekerja di pusat operasi taktis militer. “Saya tidak menceritakan kisah perang, tetapi yang memulai radikalisasi saya menjadi veteran antiperang adalah menyaksikan analis di TOC (pusat operasi taktis) bertaruh seberapa jauh mayat akan terbang selama serangan pesawat tak berawak,” tulisnya melalui akun media sosialnya, Minggu (6/4/2025). Aksi kekerasan Israel terhadap warga sipil Palestina ini menambah daftar panjang pelanggaran HAM di Jalur Gaza.
Tak hanya Greg, akun @numanmazlan juga mengunggah potongan video pemboman Israel di Gaza. Dalam keterangannya, ia menyoroti korban jiwa dari kalangan anak-anak. “Anak-anak Gaza tercampak ke langit sebelum dijatuhkan ke bumi. Inilah kesan bom Israel dan kebisuan dunia. Inilah harga kematian kemanusiaan dunia kita,” tulisnya.
Senada dengan itu, akun @arwidodo membagikan video yang memperlihatkan dampak mengerikan dari serangan udara Israel. “Tubuh anak-anak Palestina terpental hingga 100 meter ke udara akibat pemboman pasukan teroris Zionis Israel. Jiwa-jiwa tak berdosa, yang terlempar terburai tinggi ke langit Gaza karena bom penjajah. Tanpa jeda tanpa peringatan mereka tak sempat lari, tak sempat berpamitan,” ungkapnya.
Meski video dan kesaksian viral ini telah menyebar luas, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari otoritas internasional mengenai kebenaran rekaman tubuh warga Palestina yang berterbangan akibat serangan udara Israel. Namun, kondisi di lapangan mengindikasikan bahwa genosida Palestina terus berlangsung dan tak menunjukkan tanda akan berhenti.
Serangan demi serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah memaksa ratusan ribu warga Palestina untuk mengungsi. Mereka meninggalkan rumah dan tanah kelahiran mereka demi menyelamatkan nyawa. Kota Rafah yang hancur lebur kini menjadi saksi bisu dari salah satu gelombang pengungsian terbesar selama genosida Palestina berlangsung.
Menurut laporan dari Reuters, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan sedikitnya 97 warga Palestina tewas dalam kurun waktu 24 jam terakhir akibat serangan Israel. Termasuk di antaranya 20 orang yang tewas dalam serangan udara di wilayah Shejaia, pinggiran Kota Gaza. Bahkan, pada Kamis lalu, serangan Israel juga menghantam sebuah gedung sekolah yang dijadikan tempat penampungan, menewaskan sedikitnya 27 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
Genosida Palestina yang dilakukan Israel di Gaza telah menyebabkan penderitaan mendalam bagi rakyat sipil, terutama anak-anak yang menjadi korban utama. Dunia internasional terus mendesak agar kekejaman ini segera dihentikan dan hak asasi manusia ditegakkan.
Komentar