Kota Medan
Beranda » Berita » Geopark Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning dari UNESCO, Ini Penyebabnya

Geopark Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning dari UNESCO, Ini Penyebabnya

Geopark Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning dari UNESCO, Ini Penyebabnya
Kaldera Toba (Foto: Kementrian luar negeri)

Medan, HarianBatakpos.com – Status Geopark Kaldera Toba yang telah masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark (UGG) kini tengah menghadapi ancaman serius. Ancaman tersebut muncul karena pengelolaan kawasan Geopark Kaldera Toba dinilai belum memenuhi rekomendasi dari asesor UNESCO.

Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu, menyampaikan peringatan kepada pemerintah Indonesia terkait potensi dicabutnya status Geopark Kaldera Toba dari daftar UNESCO Global Geopark. Ia menegaskan bahwa jika rekomendasi yang diberikan tidak dijalankan dengan baik, maka status internasional tersebut bisa dicabut.

“Geopark Kaldera Toba harus dikelola secara serius dan profesional. Ini menyangkut citra pariwisata Indonesia di mata dunia,” ujar Bane dalam keterangannya yang dikutip dari Antara, Rabu (14/5/2025).

Pengembangan Kasus, Rumah Dinas Topan Ginting ‘Diobrak-Abrik’ KPK

Lebih lanjut, Bane mengingatkan bahwa UNESCO telah mengeluarkan kartu kuning untuk Geopark Kaldera Toba sejak September 2023. Lembaga internasional itu memberikan tenggat waktu selama dua tahun untuk melakukan pembenahan tata kelola kawasan geopark. Hal ini menandakan perlunya langkah nyata dari pemerintah pusat dan daerah dalam merespons peringatan tersebut.

Di tengah kondisi ini, Bane menyoroti pentingnya peran aktif pemerintah dalam mengedukasi masyarakat lokal mengenai nilai strategis Geopark Kaldera Toba. Menurutnya, edukasi menjadi bagian penting agar masyarakat turut menjaga kelestarian dan kualitas kawasan tersebut sebagai destinasi wisata unggulan.

“Label geopark bukan hanya sekadar pengakuan, tapi komitmen jangka panjang. Geopark Kaldera Toba harus menunjukkan kinerja nyata,” tegas Bane.

Bane juga menekankan bahwa keseriusan pemerintah daerah akan diuji ketika tim asesor dari UNESCO datang kembali untuk melakukan evaluasi pada Juni 2025. Evaluasi tersebut akan menjadi penentu apakah Geopark Kaldera Toba tetap dipertahankan dalam daftar UNESCO Global Geopark.

KPK Geledah Kantor Dinas PUPR Sumut Dugaan Korupsi Proyek Infrastruktur

Ia berharap dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan, pengelolaan Geopark Kaldera Toba dapat mengalami perbaikan signifikan. “Kalau sampai statusnya dicabut, kita semua akan menyesal. Jangan sampai itu terjadi,” tutup Bane.

Geopark Kaldera Toba memiliki nilai geologis dan budaya yang tinggi, sehingga pelestariannya sangat penting untuk mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Sumatera Utara.

Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *