Padangsidimpuan-BP : Prihatin atas kondisi dunia pendidikan di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) yang secara kualitas makin tertinggal dari daerah lainnya di Provinsi Sumatera Utara.
Pemerhati pendidikan Nasruddin Nasution menggagas satu gerakan yang bernama ‘OPS…! 1921’. Gerakan ini mengajak seluruh masyarakat terutama kalangan dunia pendidikan serta seluruh masyarakat yang peduli dengan pendidikan, agar sama-sama menghentikan kegiatan main Game dan Media Sosial (Medsos) mulai pada pukul 19.00 Wib sampai 21.00 Wib, cetusnya pada media ini di Warkop Simpang IKIP P. Sidimpuan, Rabu malam, (21/8-2019).
Dikatakannya bahwa gerakan bersama OPS..! 1921 ditujukan terutama bagi pelajar, agar di jam tersebut lebih memfokuskan kepada urusan pelajaran di sekolah atau kegiatan keluarga.
“Berbagai faktor penyebab tertinggalnya kualitas pendidikan di wilayah ini salah satunya adalah game dan medsos, dimana pada saat jam yang semestinya buat belajar dan berkumpul dengan keluarga justru sekarang anak-anak kita asyik dengan handphone dan main game atau medsos lainnya di warnet,” jelas Anas sapaan akrab pria ini.
Dijelaskan Anas juga bahwa Handphone Android atau Gadget memang merupakan benda yang saat ini tak terhindarkan dari kehidupan kita sehari-hari. Tingginya kebutuhan kita untuk berkomunikasi, berinteraksi dan mencari informasi semakin memperkuat bahwa seseorang perlu untuk memakai gadget. Namun bila benda smart itu digunakan oleh anak-anak atau pelajar tanpa batasan atau tanpa pengawasan orangtua tentunya akan membawa pengaruh-pengaruh tertentu yang dapat merugikan si anak, ujarnya.
Ditambahkan Anas, gerakan OPS…! 1921 ini bukan berarti melarang anak atau pelajar memiliki android atau bermain dengan segala fasilitasnya. Tetapi ia berharap agar ada waktunya. ‘Stop Bermain Game atau Medsos dan waktu itu pukul 19.00-21.00 Wib pergunakan waktu itu untuk belajar dan berkumpul dengan keluarga, ungkapnya.
Lebih jauh Anas mengatakan bahwa banyak pelajar yang menggunakan gadget disekolah seperti HP Android, Laptop dan sejenisnya. Dan memang tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini keberadaan benda tersebut sangat membantu dan bermanfaat bagi mereka, salah satunya dalam proses pembelajaran.
“Dengan fasilitas yang ada dalam gadget, para pelajar dapat dengan mudah mencari refrensi atau bahkan bisa mencari informasi. Dapat melakukan komunikasi jarak jauh melalui medsos seperti facebook, twitter, email, blog, whatshap, sekaligus hiburan seperti bermain game, bersosial media dan lain-lain. Namun kondisi saat ini anak-anak kita sudah terlanjur larut dalam game dan medsos, sehingga mereka abai terhadap waktu belajar,” paparnya.
Untuk itu Anas berharap agar pemerintah dan stakeholder di bidang pendidikan turut peduli terhadap kondisi dunia pendidikan khususnya di Tabagsel yang mutunya kian tertinggal dari daerah lain.
Diyakininya bahwa OPS..! 1921 akan membawa manfaat bagi orangtua yang punya anak pelajar dan terutama pada si anak tersebut. Stop main Game dan Medsos di pukul 19.00-21.00 Wib bukanlah hal yang sulit, untuk itu saya mengajak siapapun untuk turut serta, pungkasnya. (BP/SP1)
Komentar