Medan, HarianBatakpos.com – Pendirian ormas Gerakan Rakyat menjadi sorotan publik, terutama dengan hadirnya Anies Baswedan sebagai tokoh sentral dalam organisasi tersebut. Dalam konteks ini, Presiden Prabowo Subianto juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap arah dan tujuan ormas ini. Ahok, yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta, menitipkan isu penting kepada ormas ini, yakni dorongan bagi pemerintah untuk membuat Peraturan Pemerintah (PP) dari UU Nomor 7/2006 yang berkaitan dengan konvensi PBB melawan korupsi.
Dalam wawancaranya, Ahok mengungkapkan rasa terima kasihnya atas informasi mengenai pendirian ormas Gerakan Rakyat. Hal ini menunjukkan komitmen Ahok untuk terlibat aktif dalam isu-isu yang relevan bagi masyarakat. “Dorong pemerintah buat PP dari UU Nomor 7/2006 hasil ratifikasi konvensi PBB melawan korupsi,” tegasnya.
Melihat hubungan antara Anies dan Ahok, kita bisa melihat adanya perubahan positif. Setelah sebelumnya bersaing ketat di Pilgub Jakarta 2017, keduanya kini memperlihatkan sikap yang lebih akrab. Mereka bahkan diprediksi akan memberikan kejutan di tahun 2025, menandakan adanya peluang kolaborasi yang lebih erat di masa mendatang.
Seiring dengan perkembangan ini, penting untuk menyadari bahwa ormas Gerakan Rakyat bukan hanya sekadar organisasi, tetapi juga representasi dari harapan masyarakat akan perubahan yang lebih baik. Dengan dukungan dari tokoh-tokoh seperti Anies Baswedan dan Ahok, ormas ini berpotensi menjadi kekuatan yang berarti dalam landscape politik Indonesia.
Dengan demikian, ormas Gerakan Rakyat, melalui kolaborasi antara Anies Baswedan dan Ahok, diharapkan dapat mewujudkan harapan masyarakat untuk pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel, dikutip dari detik.com.
Komentar