Medan, HarianBatakpos.com – Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang terjadi ketika cahaya matahari terhalang oleh bulan, sementara gerhana bulan terjadi saat cahaya matahari terhalang oleh bumi. Peristiwa ini menjadi salah satu fenomena astronomi yang selalu menarik perhatian masyarakat.
Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon), sedangkan gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon). Namun, tidak setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari dan tidak setiap bulan purnama akan terjadi gerhana bulan.
Hal ini disebabkan oleh orbit bulan yang tidak sejajar dengan orbit bumi dalam mengitari matahari. Orbit bulan memiliki kemiringan sekitar 5 derajat terhadap orbit bumi. Jika kedua orbit ini sejajar, maka setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari, dan setiap bulan purnama akan terjadi gerhana bulan.
Dilansir dari Serambi News (29/3/2025), Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr. Tgk Ismail SSy MA, menjelaskan bahwa terdapat empat jenis gerhana matahari. Pertama, gerhana matahari total, yaitu saat puncak gerhana terjadi, seluruh piringan matahari tertutup oleh bulan sehingga matahari tampak gelap dengan cahaya korona yang terlihat indah.
Kedua, gerhana matahari parsial, di mana hanya sebagian piringan matahari tertutupi oleh bulan saat puncak gerhana terjadi.
Ketiga, gerhana matahari cincin, dinamakan demikian karena bulan hanya menutupi bagian tengah piringan matahari, menyisakan cahaya di tepi luar yang tampak seperti cincin bercahaya.
Keempat, gerhana matahari hibrida, yaitu jenis gerhana yang di satu daerah tampak sebagai gerhana matahari total, sementara di daerah lain terlihat sebagai gerhana cincin. Jenis gerhana ini tergolong langka dan jarang terjadi.
Gerhana matahari yang terjadi pada tahun 2025 ini merupakan gerhana matahari parsial yang akan berlangsung pada Sabtu, 29 Maret 2025 atau bertepatan dengan 29 Ramadhan 1446 H. Fenomena ini diperkirakan berlangsung mulai pukul 15.50.35 WIB hingga 19.43.36 WIB.
Namun, peristiwa gerhana matahari parsial ini tidak dapat diamati dari daratan Indonesia karena jalur bayangan gerhana tidak melintasi wilayah Indonesia. Beberapa daerah yang dapat menyaksikan fenomena ini antara lain sebagian besar Samudera Pasifik, seluruh Greenland dan Islandia, serta sebagian kecil wilayah Amerika Utara, Eropa, Afrika, Asia Utara, dan Amerika Selatan.
Komentar