Kesehatan
Beranda » Berita » Gigitan Nyamuk Meningkat 2,5 Kali Lipat Saat Cuaca Panas dan Kering

Gigitan Nyamuk Meningkat 2,5 Kali Lipat Saat Cuaca Panas dan Kering

Gigitan Nyamuk Meningkat 2,5 Kali Lipat Saat Cuaca Panas dan Kering
Gigitan Nyamuk Meningkat 2,5 Kali Lipat Saat Cuaca Panas dan Kering

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat akan potensi peningkatan gigitan nyamuk yang dapat meningkat hingga 2,5 kali lipat saat cuaca menjadi panas dan kering. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi, dalam sebuah pernyataan seperti yang dilangsir ANTARA di Jakarta pada Kamis.

Imran menjelaskan bahwa dengan suhu mencapai 30 derajat Celsius ke atas, nyamuk akan menjadi lebih aktif dalam menggigit. Ini menjadi perhatian serius karena nyamuk Aedes Aegypti, yang merupakan penyebab demam berdarah, akan lebih aktif dan ganas.

“Tahun ini, suhu cuaca cenderung lebih panas dibanding tahun sebelumnya, namun tingkat curah hujan cukup tinggi. Ini berpotensi meningkatkan keganasan nyamuk Aedes Aegypti,” kata Imran.

Black Mold di Rumah: Ancaman Kesehatan yang Mengintai

Menurut Imran, tidak hanya cuaca panas yang menjadi faktor peningkatan populasi nyamuk, tetapi hujan yang tersebar tidak merata juga dapat memperbanyak tempat perkembangbiakan nyamuk. Genangan air atau air yang tertahan di berbagai tempat menjadi sarang ideal bagi nyamuk.

“Oleh karena itu, kita harus waspada. Sarang nyamuk menjadi lebih banyak dan nyamuknya pun semakin ganas,” tambahnya.

Imran menyarankan kepada masyarakat untuk mengadopsi langkah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai kebiasaan hidup sehat. Setiap tempat yang berpotensi menampung air harus dipastikan bersih dari jentik nyamuk.

“Dalam menghadapi potensi peningkatan kasus demam berdarah, kami mengimbau masyarakat untuk melindungi diri dengan menggunakan pakaian lengan panjang, tidur dengan kelambu, dan menggunakan krim anti-nyamuk secara rutin,” Imran menekankan.

Kasus COVID-19 Naik Lagi di Indonesia! Varian Baru Picu Kewaspadaan Masyarakat

Dengan adanya masa mudik yang sebentar lagi, potensi penularan penyakit dapat meningkat. Oleh karena itu, masyarakat diingatkan untuk menjaga kebersihan diri selama perjalanan dan meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terinfeksi.

Imran juga mengingatkan bahwa sekitar 50 persen kasus demam berdarah tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga penting bagi masyarakat untuk tetap waspada.

“Dalam imbauan untuk perayaan lebaran tahun ini, selain mengingatkan tentang diare, kami juga menambahkan informasi tentang demam berdarah. Karena bulan lebaran merupakan periode yang berpotensi meningkatkan kasus penyakit ini,” pungkasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *