Medan, HarianBatakPos.com – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Medan menyatakan bahwa Wali Kota Medan, Bobby Nasution, gagal dalam memimpin Kota Medan. GMNI Medan menganggap Bobby sebagai sosok yang lambat dan lebih banyak bicara ketimbang bekerja secara nyata.
Dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan kantor Wali Kota Medan, Kamis (22/8/2024), massa GMNI menyoroti berbagai kekurangan dalam kepemimpinan Bobby. Aksi tersebut dimulai pukul 13.15 WIB dan berlangsung hingga pukul 15.00 WIB, namun Bobby tidak menemui para demonstran. Perwakilan dari Pemkot Medan, Aldo Heryuandifa, akhirnya datang dan meminta perwakilan massa untuk masuk ke kantor Wali Kota Medan untuk mediasi, tetapi massa GMNI menolak tawaran tersebut.
Ketua GMNI Medan, Surya Dermawan Nasution, menegaskan bahwa mereka tidak lagi mencari kompromi dan menolak segala bentuk feodalisme. “Kalau bicara mediasi, kami tidak ada titik kompromi lagi sama beliau. Kita tegas mengonfrontasi, kita menjunjung asas egaliter. Kami menolak feodalisme, ke dalam harus ikut semua kami,” ujar Surya.
Dalam aksi tersebut, GMNI Medan juga menitipkan dua ekor bebek sebagai simbol kepada Aldo untuk diserahkan kepada Bobby Nasution. Awalnya, Aldo terlihat enggan menerima hadiah tersebut, namun setelah didesak oleh massa, ia akhirnya menerimanya dan membawa bebek tersebut ke dalam kantor Wali Kota.
Surya menjelaskan bahwa dua ekor bebek tersebut melambangkan kepemimpinan Bobby Nasution yang dianggap lambat dan lebih banyak berbicara ketimbang bertindak. “Karena bebek itu filosofi kepemimpinan Bobby yang lambat kerjanya, banyak cakapnya, sama seperti bebek. Jadi bebek itu kita hadiahkan untuk Wali Kota Medan Bobby Nasution dan juga ibu PKK Kota Medan Kahiyang Ayu,” tambah Surya.
Aksi unjuk rasa ini menggambarkan kekecewaan mendalam terhadap kinerja Wali Kota Bobby Nasution, dan GMNI Medan berharap ada perubahan nyata dalam kepemimpinan Kota Medan di masa mendatang. (BP/NS)
Komentar