Jakarta-BP: Google tidak terima didenda 4,34 miliar euro atau di kisaran Rp 72,8 triliun karena dianggap menyalahgunakan posisi dominan sistem operasi Android. Kasus ini bisa saja berimbas kemana mana, bahkan disebutkan Android mungkin nanti tak lagi gratis.
CEO Google Sundar Pichai memperingatkan bahwa jika Google dilarang melakukan bundling aplikasinya sendiri di Android, maka ekosistemnya bisa terganggu. Dan model bisnis OS Android di mana produsen diperbolehkan menggunakannya secara gratis bisa tidak berlaku lagi.
Dikutip dari blog resmi milik Google Sundar mengatakan, “sejauh ini, model bisnis Android membuat kami tidak perlu meminta biaya dari pembuat ponsel untuk teknologi kami atau bergantung pada model distribusi yang dikontrol secara ketat.”
“Namun kami khawatir keputusan hari ini akan mengacaukannya dan mengirimkan pertanda buruk yang menguntungkan sistem proprietary dibandingkan platform terbuka,” tambah Sundar.
Dikutip dari Boston Globe, kolumnis Boston Globe, Hiawatha Bray mengatakan, “Android mungkin alasan utama anda bisa membeli komputer saku dengan kemampuan magis dengan harga di bawah USD 200.”
Android telah digunakan oleh 1.300 produsen perangkat dan dapat ditemui di 24.000 perangkat di setiap price point.
Dengan memberikan Android secara gratis kepada produsen smartphone, Google juga tetap memperoleh keuntungan dari iklan yang muncul di browser Chrome.
“Pembuat ponsel harus setuju untuk menggunakan mesin pencari dan browser Chrome milik Google, yang mengumpulkan data pengguna untuk mesin iklan milik Google yang sangat akurat, yang menghasilkan pendapatan senilai miliaran,” jelas Bray.
Jika banyak produsen smartphone yang memilih untuk meninggalkan aplikasi milik Google, maka Google tidak akan mendapatkan pendapatan sebanyak itu dari iklan dan akan berhenti memberikan Android secara gratis.
Jadi, jika produsen smartphone harus membayar untuk menggunakan Android maka diperkirakan harga smartphone Android akan menjadi semakin mahal.
” Kita mungkin saja harus membayar harga iPhone untuk ponsel Android,” ujar Bray. (BP/JP)
Komentar