Tekno
Beranda » Berita » Google Veo 3 Tantang Sora OpenAI, Hasilkan Video AI Realistis!

Google Veo 3 Tantang Sora OpenAI, Hasilkan Video AI Realistis!

Google Veo 3 Tantang Sora OpenAI, Hasilkan Video AI Realistis!
Ilustrasi tampilan video AI dari Google Veo 3 (Foto: Sindonews)

Jakarta, HarianBatakpos.com – Google kembali membuat gebrakan dalam dunia kecerdasan buatan dengan merilis Veo 3, generator video AI terbaru yang kini tidak hanya bisa menciptakan visual, tetapi juga menggabungkan audio secara otomatis. Teknologi video AI ini bersaing langsung dengan Sora milik OpenAI, namun kemampuan Veo 3 dalam menyatukan suara seperti dialog karakter dan suara binatang menjadi fitur pembeda yang sangat menonjol.

Eli Collins, Vice President Google DeepMind, mengatakan bahwa Veo 3 didesain untuk meniru fisika dunia nyata dan menghasilkan sinkronisasi bibir yang sangat akurat. Veo 3 mendorong kemajuan teknologi video AI dengan menghadirkan kualitas video dan audio yang hampir tidak bisa dibedakan dari produksi manusia.

Layanan pembuatan video AI otomatis ini sudah bisa dinikmati oleh pelanggan di Amerika Serikat melalui paket langganan Ultra seharga USD 249,99 per bulan atau sekitar Rp 4 juta. Ini memberikan kemudahan bagi pengguna yang ingin menghasilkan video profesional tanpa proses produksi konvensional.

Perbandingan Mediatek vs Snapdragon untuk Smartphone Android, ini Kelebihannya!

Selain Veo 3, Google juga memperkenalkan Imagen 4, AI pembuat gambar terbaru dengan hasil visual yang lebih tajam dan akurat. Tidak hanya itu, Flow, tool sinematik berbasis AI, memungkinkan siapa pun membuat video film hanya dengan memberikan deskripsi lokasi, pengambilan gambar, dan gaya yang diinginkan.

Video-video dari Veo 3 mulai viral di media sosial dan membuat banyak orang terkecoh. Visualnya sangat realistis, sehingga sulit dibedakan dari video asli jika dilihat sekilas. Namun, kecanggihan ini juga menimbulkan kekhawatiran serius.

“Video AI seperti ini bisa sangat meyakinkan, dan berpotensi digunakan untuk misinformasi serta propaganda,” tulis Gizmodo. Hal yang sama diungkapkan oleh 9to5google yang menilai bahwa sinkronisasi audio yang begitu alami bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan konten menyesatkan. Mereka menyebut bahwa perkembangan ini adalah titik di mana AI mulai menyatu dengan kenyataan.

Google menyadari potensi bahaya dari video AI yang semakin realistis ini. Untuk mencegah penyalahgunaan, mereka meluncurkan SynthID Detector, portal deteksi konten buatan AI. Melalui alat ini, pengguna bisa mengunggah file media untuk memastikan apakah media tersebut dihasilkan oleh AI atau bukan.

Laptop Lemot Akut? Ubah Jadi Super Cepat Pakai Tips Praktis Ini

Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan