Opini
Beranda » Berita » Goresan Luka Pilu

Goresan Luka Pilu

Goresan Luka Pilu
Goresan Luka Pilu

Luka merupakan kerusakan atau cedera pada bagian tubuh yang disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain kecelakaan, gigitan serangga, iritasi, luka bakar maupun infeksi. Namun luka yang satu ini bukanlah luka seperti yang disebutkan di atas.

Benar, seperti yang kamu pikirkan luka ini sering sekali disebut luka batin. Luka batin merupakan luka yang tak terlihat secara fisik, namun memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap kesehatan serta kesejahteraan mental dan emosional seseorang.

Tidak semua luka batin disebabkan oleh kegagalan yang diraih seseorang. Luka batin yang paling menyakitkan ialah ketika seseorang diserang oleh perkataan maupun tindakan dari orang lain. Sebut saja itu bullying.

Cara Menghitung Matematika dengan Baik dan Benar, 90+6= 96 Bukan 99!

Apa itu bullying? Bullying merupakan tindakan penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja dan berulang kali oleh satu orang atau sekelompok orang terhadap orang lain dengan tujuan menyakiti secara mental, fisik dan verbal. Bagaimana seseorang bisa melakukan hal ini? Tentu saja karena ia menggangap memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan lawannya.

Beberapa aspek bullying yang harus kita ketahui yaitu :

  • Aspek Fisik : Dilakukan dengan melibatkan kekerasan fisik atau tindakan langsung yang menyebabkan cedera dan rasa sakit pada korban. Seperti apa contohnya? Memukul, menendang, menjambak dan hal lain yang menyebabkan korban terluka
  • Aspek Verbal : Dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang merendahkan, menghina bahkan mengancam seseorang secara lisan. Aspek inilah yang kerap kali kita rasakan, bahkan aspek ini dapat dilakukan dengan hal yang berlandaskan kata bercanda. Seperti apa contohnya? Ejekan, cercaan, ancaman dan pelecehan verbal.
  • Aspek Psikologis : Dilakukan dengan mengintimidasi, memanipulasi dan mengganggu keseimbangan sosial korban. Tak jarang aspek bullying ini dilakukan dengan cara mengucilkan korban di depan banyak orang, tidak hanya itu aspek ini juga dilakukan dengan cara membuat korban merasa malu, bersalah bahkan merasa tertekan di depan banyak orang.
  • Aspek Sosial : Seperti yang kita ketahui, kebanyakan aspek bullying ini dilakukan dengan menyebarkan gosip atau rumor yang tidak benar kepada masyarakat umum mengenai kepribadian korban. Selain itu aspek ini juga dapat dilakukan dengan menolak berinteraksi dengan korban dan mengabaikan korban seolah-olah korban adalah manusia yang tidak layak untuk hidup.
  • Aspek Seksual : Inilah aspek bullying yang sangat menyayat hati korban. Hal yang tak seharusnya dan tak sepantasnya didapatkan oleh siapapun dengan kekerasan. Aspek ini dilakukan dengan cara melecehkan korban secara langsung maupun dengan menyebarkan video serta gambar yang sensitif secara seksual.
  • Aspek Daring (Cyberbullying) : Ini terjadi melalui media sosial, seperti pesan teks lewat instagram, facebook, tiktok, twitter maupun platform daring lainnya. Hal ini mencakup mengirim pesan atau komentar yang kasar dan mengina, menyebarkan meme atau foto yang mempermalukan korban.

Setelah mengetahui jenis-jenis bullying ini tentunya kita akan mengetahui dampak yang dialami korban. Bukan dampak dalam jangka pendek melainkan dampak dalam jangka yang panjang. Kejadian buruk ini dapat menyebabkan korban mengalami stress, kecemasan serta depresi yang membuat korban dapat melukai dirinya. Hal yang lebih buruk dari itu, korban dapat membunuh dirinya sendiri.

Ketika kita memikirkan hal tersebut, siapakah yang akan bertanggung jawab akan luka yang menyiksa ini? Apakah luka ini akan sembuh? Tentunya tidak ada yang bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatan kejam ini, hanya diri sendiri yang membawa kesembuhan itu yang tentunya memerlukan waktu  yang cukup lama untuk sembuh. Lalu bagaimana dengan mereka yang melakukan hal yang sangat kejam ini? Tentunya hukum alam yang akan membalaskan sakit yang melukai batin yang tersiksa.

Seni Flexing Kekuasaan

Orang-orang berpikir untuk selamat dari korban kekejaman bullying ini adalah hal yang mudah. Salah, itu adalah hal yang salah. Bahkan mereka berpikir mengapa tidak dilaporkan saja kepada pihak yang berwajib? Tentu tidak semudah itu untuk mengatakan apa yang terjadi pada diri korban. Rasa takut, tidak percaya diri dan hal-hal lain yang memicu korban untuk tidak langsung memberi tahu.

Sekarang, tugas kita mencegah bagaimana hal kekerasan ini tidak terjadi. Kerap kali kita abai, acuh dan tak peduli dengan orang-orang yang ada di sekitar kita. Mari kita atasi masalah ini dengan :

  • Pendidikan dan Kesadaran : Pentingnya edukasi yang diberikan orang tua maupun guru serta masyarakat mengenai bullying.
  • Pembentukan Lingkungan yang Positif : Membangun lingkungan yang positif sangat penting, dimana ini merupakan kunci dalam pencegahan bullying. Lingkungan yang positif memberi dampak yang baik dalam perilaku maupun komunikasi seseorang.
  • Peraturan dan Kebijakan Anti-Bullying : Salah satu hal yang paling penting ialah peraturan dan hukum terhadap orang yang melakukan bullying. Selama ini kita tahu bahwa hukum mengenai bullying ini belum ditegakkan secara baik. Banyak aparat hukum yang masih menganggap bullying adalah hal yang sepele. Kebijakan akan hukum terhadap pelaku bullying harus diperbaharui secara berkala agar pelaku mendapatkan hukuman dan sanksi yang tegas.
  • Dukungan untuk Korban : Pentingnya untuk mendukung emosional dari pihak korban, hal ini dapat ternasuk seperti konseling dan membantu korban mengatasi dampak trauma serta membangun rasa percaya diri.
  • Keterlibatan Orang Tua : Orang tua merupakan peran penting dalam mencegah dan mengatasi bullying. Komunikasi secara terbuka dengan anak, mengajarkan hal yang positif dan mendukung kegiatan positif anak serta menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif.

Dengan mengetahui segala jenis aspek bullying, dampak dan pencegahannya diharapkan masyarakat dapat peduli terhadap tindakan yang tidak baik ini. Dengan meningkatkan kepedulian kita maka kita dapat memperkuat upaya untuk mencegah bullying dan menciptakan lingkungan yang positif, aman dan sejahtera.

Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Sekarang atau tidak untuk selamanya. Menyelamatkan jiwa seseorang itu artinya kita menyelamatkan hidup kita. Luka yang pedih tak semudah itu untuk kembali pulih. Untuk itu ulurkan tangan untuk membantu luka batin yang membekas untuk selamanya.


Tentang Penulis

May Mana Br Saragih adalah seorang mahasiswa yang lahir di Dolok Manampang pada tanggal 28 Mei 2003. Ia tinggal di Dusun II, Desa Dolok Manampang, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, namun saat ini berdomisili di Jalan Abdul Hakim, GG Susuk III, Padang Bulan Selayang I, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara.

Anda dapat menghubunginya melalui email maymanasaragih64@gmail.com atau melalui akun Instagram @mayoness_mys. Meskipun memiliki kesibukan sebagai mahasiswa, May tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan akademis.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan