Medan, harianbatakpos.com – Kita semua tahu pahlawan nasional Sisingamangaraja XII dari Tanah Batak patut diteladani dan sebagai inspirasi bagi generasi muda.
Assoc Profesor DR H Yohny Anwar, MH, MM kepada harianbatakpos.com, Senin (16/6/2025) saat diminta tanggapannya terkait peringatan Wafatnya pahlawan Sisingamangaraja ke-XXII yang ke-118 tahun.
Guru besar dan akademisi dari Universitas Deztron Indonesia (UDI) Sumut itu menjelaskan, ada tiga yang bisa dimaknai dari pahlawan Sisingamangaraja XII.
Pertama, tidak mau dijajah dan ditindas. Kedua, memberi contoh untuk membela kebenaran dan tidak mau ditindas walaupun resiko nyawa sebagai taruhannya.
Untuk itu, jelas Yohny lagi, sepak terjang pahlawan Sisingamangaraja XII, menjadi inspirasi bagi generasi muda sebagai bangsa tidak mau dijajah dan ditindas.
“Siap membela kebenaran walaupun beresiko nyawa sebagai taruhannya,” imbuhnya.
Dilanjutkannya, kita bangga mempunyai pahlawan itu dan pada hari Wafatnya ke-118 tahun menjadi inspirasi bagi generasi muda di tanah air dan dihati kita masing-masing.
Peringatan Wafat
Peringatan 118 tahun wafatnya Raja Sisingamangaraja XII ini diselenggarakan oleh Angakatan Muda Sisingamangaraja XII (AMS XII) dengan Ketua Umum DPP, Paulus Ronald Sinambela, SH.
Upacara nasional akan berlangsung di komplek Makam Raja Sisingamangaraja XII, Soposurung, Balige, Kabupaten Toba pada Selasa, 17 Juni 2025.
Selain itu, juga dilakukan festival budaya, pembacaan puisi bahasa batak, pertunjukan sendratasik, paduan suara dan pemutaran film dokumenter Raja Sisingamangaraja XII.
Adapun agenda berikutnya yang akan dilaksanakan, seminar 30 tahun perlawanan Raja Sisingamangaraja XII di tanah Batak yang dijadwalkan pada tanggal 8 November 2025 dan juga cerdas cermat.
Diketahui, Raja Sisingamangaraja XII lahir di Bakara, 18 Februari 1845 dan meninggal di Dairi, 17 Juni 1907 pada umur 62 tahun.
Ia adalah seorang raja di negeri Toba, Sumatera Utara, pejuang yang berperang melawan Belanda, kemudian diangkat oleh pemerintah Indonesia sebagai Pahlawan Nasional Indonesia sejak tanggal 9 November 1961 berdasarkan SK Presiden RI No 590/1961.
Susunan panitia dalam acara ini diantaranya, Penasehat, Tuan Syekh Ali Akbar Marbun, Ketua Panitia, Daniel T.F Sinambela, SH, Sekretaris, Binsar Marulitua Simatupang, Bendahara, Jane Tari Pasaribu, wakil Ketua Panitia, S. Mikhael Siregar, ST, Agung Alkautsary Marbun, Julio Pande Maruhum Sinambela. (BP/El)
Komentar