Nasional Politik
Beranda » Berita » Habib Rizieq Tetap Ingin Demokrat Berada Dalam 1 Barisan Untuk Memenangkan Prabowo-Sandi

Habib Rizieq Tetap Ingin Demokrat Berada Dalam 1 Barisan Untuk Memenangkan Prabowo-Sandi

Jakarta-BP: Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab tetap menginginkan Partai Demokrat berada dalam satu barisan memenangkan pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Kendati tak ada perwakilan dalam Ijtima Ulama II di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Minggu (16/9), pihak GNPF Ulama selaku penyelenggara mengaku tetap berpikir positif terhadap partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

“Kita tahu Demokrat dengan ketua umumnya sekaligus ketua dewan pembinanya Pak SBY merupakan presiden dua periode. Tentu akan menjadi kekuatan kepada kita,” ujar Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak kepada Kantor Berita Politik RMOL.

Sama halnya dengan Ijtima Ulama I, partai berlambang mercy itu juga absen. Di lain sisi, pernah ada pernyataan dari politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang menuturkan partainya tidak akan tunduk di bawah kendali Habib Rizieq Shihab.

Link Pendaftaran Upacara 17 Agustus 2025 di Istana Merdeka, Cek Syaratnya

Sementara kita ketahui bersama bahwa Ijtima Ulama II dilaksanakan karena sesuai arahan Habib Rizieq di Mekkah. Bahkan Ferdinand menyebut, Habib Rizieq merupakan orang yang pernah dipenjarakan di rezim SBY sehingga tidak pantas mengendalikan gerbong besar dalam koalisi.

Menanggapi hal itu, Yusuf Martak menyatakan tidak sedikit pun dendam atau kecewa dari Habib Rizieq terhadap Demokrat dan SBY.

“Inilah sikap Habib Rizieq, beliau tetap ingin menggandeng Demokrat dan tidak pernah ada dendam,” ungkapnya.

Kemudian dalam Ijtima Ulama I, pernah dijelaskan oleh Ketua SC Danny Anwar, bahwa partai yang diundang adalah partai yang konsisten melawan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI 2017. Sementara Demokrat, di putaran kedua tidak memiliki sikap itu.

Putusan Mahkamah Konstitusi Digugat, Warga Minta Pemisahan Pemilu Dibatalkan

“Demokrat di putaran pertama sama melawan Ahok juga dengan menurunkan AHY sebagai cagub. Di putaran kedua saya tidak tahu sikapnya karena sudah tidak mengikuti,” pungkas Yusuf Martak. (Rmol/JP)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *