Uncategorized
Beranda » Berita » Haji Endang Bicara Terkait Penutupan Jembatan Penyeberangan di Karawang

Haji Endang Bicara Terkait Penutupan Jembatan Penyeberangan di Karawang

Jembatan Penyeberangan Perahu Haji Endang (kompas.com)
Jembatan Penyeberangan Perahu Haji Endang (kompas.com)

Medan,  HarianBatakpos.com – Jembatan penyeberangan perahu Haji Endang di Karawang, Jawa Barat, baru-baru ini ditutup oleh pemerintah setelah diduga melanggar Undang-Undang. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama bagi pemiliknya, Muhammad Endang Juanedi, yang telah berjuang keras untuk membangun jembatan tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai situasi ini dan dampaknya terhadap masyarakat sekitar.

Latar Belakang Jembatan Penyeberangan Haji Endang

Jembatan ini terletak di Dusun Rumambe 1, Desa Anggadita, Kecamatan Klari. Sejak dibangun pada tahun 2010, jembatan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyeberangan, tetapi juga sebagai pendorong ekonomi lokal dengan omzet mencapai Rp 20 juta per bulan. Haji Endang menjelaskan bahwa jembatan ini sebenarnya hanya merupakan perahu penyeberangan biasa yang terbuat dari kayu, dilansir dari kompas.com.

Keputusan Penutupan dan Respons Haji Endang

Penutupan jembatan ini disebabkan oleh klaim bahwa keberadaannya melanggar Undang-Undang dan menyebabkan kemacetan di wilayah tersebut. Haji Endang angkat bicara mengenai keputusan ini, menyatakan bahwa dampak positif dari jembatan tersebut terhadap ekonomi lokal tidak dapat diabaikan. “Usai jembatan dicap langgar Undang-Undang, Haji Endang angkat bicara,” tulisnya dalam keterangan video yang dipublikasikan pada Selasa (29/4/2025).

Kompolnas Turun Langsung Telususi Kasus Kanit Tipikor Polres Pematangsiantar Diduga Peras Kadis Perhubungan

Dampak Sosial dan Ekonomi

Penutupan jembatan penyeberangan ini tidak hanya memengaruhi Haji Endang, tetapi juga masyarakat di sekitarnya. Banyak warga yang sebelumnya berjualan di pinggir jalan mengalami penurunan pendapatan. Jembatan tersebut telah memberikan kehidupan baru bagi banyak orang, dan kini mereka harus mencari alternatif lain.

Situasi jembatan penyeberangan perahu Haji Endang mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh pengusaha kecil dalam menjalankan usaha mereka. Meskipun ditutup karena alasan hukum, penting untuk mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi yang ditinggalkan. Semoga ada solusi yang dapat menguntungkan semua pihak di masa depan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *