Harianbatakpos.com , JAKARTA – Kelompok Hamas menyatakan kesiapannya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang komprehensif untuk Jalur Gaza, asalkan Israel menghentikan serangan dan agresi terhadap wilayah tersebut. Meskipun demikian, Hamas menegaskan bahwa mereka tidak akan terlibat dalam perundingan selama Israel terus melancarkan serangan.
Perundingan antara Hamas dan Israel, yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar, telah seringkali terhenti karena saling tuduhan dari kedua belah pihak atas kegagalan mencapai kemajuan. Hamas menegaskan sikapnya ini saat militer Israel terus melakukan serangan terhadap Rafah, bagian selatan Jalur Gaza, meskipun ada perintah dari Mahkamah Internasional untuk menghentikan serangan tersebut.
Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa mereka tidak akan terlibat dalam perundingan gencatan senjata jika agresi dan pengepungan terhadap rakyat Gaza terus berlanjut. Namun, mereka menyatakan kesiapan untuk mencapai kesepakatan penuh, termasuk pertukaran tahanan, jika Israel menghentikan perang, seperti dilansir dari Detik.com.
Israel sebelumnya telah menolak tawaran Hamas dan menegaskan tekad mereka untuk membasmi Hamas. Mereka fokus pada upaya memusnahkan para pejuang Hamas dan menyelamatkan sandera yang masih ditahan. Serangan terus dilancarkan oleh Israel sebagai respons terhadap serangan Hamas yang terjadi sebelumnya.
Rentetan serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan ribuan orang, sementara serangan balasan dari Hamas juga menyebabkan korban jiwa di wilayah Israel. Situasi konflik yang berlarut-larut ini telah menyebabkan penderitaan besar bagi warga sipil di kedua belah pihak.
Meskipun demikian, upaya perdamaian terus dilakukan oleh mediator internasional, dengan harapan bahwa gencatan senjata dapat dicapai untuk mengakhiri siklus kekerasan yang berkepanjangan. Tantangan besar masih ada di depan untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak dan membawa kedamaian jangka panjang bagi wilayah tersebut.
Komentar