Jakarta, BP – Harga batu bara dunia pada Kamis (4/7/2024) mencatatkan kenaikan signifikan menjadi US$137,9 per ton, meningkat 1,5% dari harga penutupan sebelumnya. Kenaikan ini terjadi setelah data ekonomi AS menunjukkan perlambatan yang lebih besar dari yang diperkirakan, mendorong harapan pasar terhadap pemotongan suku bunga pada awal September.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve terkait perlambatan ekonomi telah mempengaruhi pasar energi global. Permintaan terhadap batu bara diharapkan meningkat dalam jangka pendek meskipun tren menuju energi terbarukan tetap berlanjut.
Menurut analisis Fedwatch, peluang pemotongan suku bunga pertama sebesar 25 basis poin pada pertemuan September mencapai 59,9%, dengan rencana pemotongan tambahan pada pertemuan Desember. Ini merupakan respons terhadap laporan aktivitas jasa AS yang menunjukkan penurunan dan data ketenagakerjaan ADP yang melambat, mencerminkan perlambatan ekonomi yang lebih luas.
Meskipun Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, menegaskan bahwa keputusan tersebut akan didasarkan pada data lebih lanjut untuk memastikan kondisi inflasi yang lebih rendah tidak semata-mata bersifat sementara.
Komentar