Ekbis
Beranda » Berita » Harga Biodiesel Anjlok Jadi Rp12.890 per Liter, ESDM Dorong Swasembada Energi

Harga Biodiesel Anjlok Jadi Rp12.890 per Liter, ESDM Dorong Swasembada Energi

Harga Biodiesel Anjlok Jadi Rp12.890 per Liter, ESDM Dorong Swasembada Energi
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Jakarta, harianbatakpos.com – Harga biodiesel kembali mengalami penurunan pada Juni 2025. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati (HIP BBN) jenis biodiesel sebesar Rp12.890 per liter. Penurunan harga biodiesel ini menjadi perhatian dalam upaya menjaga stabilitas energi nasional dan efisiensi biaya bahan bakar.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyatakan bahwa harga biodiesel tersebut belum termasuk ongkos angkut. “Besaran Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (HIP BBN) jenis biodiesel bulan Juni 2025 sebesar Rp12.890 per liter ditambah ongkos angkut,” ujarnya saat dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Penurunan harga biodiesel sudah terjadi sejak Mei 2025, di mana HIP biodiesel sempat turun Rp548 per liter dari harga April sebesar Rp14.290 menjadi Rp13.742. Kini, pada Juni 2025, harga biodiesel kembali mengalami penurunan sebesar Rp852 per liter. Hal ini menunjukkan tren positif dalam pengelolaan bahan bakar nabati dan mendukung ketahanan energi nasional.

Pagi Ini IHSG Melemah Tipis, Indeks LQ45 Terkoreksi 0,36 Persen

Dalam pelaksanaan Program Mandatori Biodiesel yang diatur dalam Pasal 18 ayat (3) Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Dana Perkebunan, pemerintah menetapkan besaran konversi Crude Palm Oil (CPO) menjadi biodiesel sebesar 85 dolar AS per metrik ton. Konversi nilai kurs menggunakan referensi rata-rata kurs tengah Bank Indonesia periode 25 April–24 Mei 2025, yaitu sebesar Rp16.561 per dolar AS.

Sebelumnya, Eniya juga menegaskan bahwa program Biodiesel 40 (B40) telah terbukti dapat menekan ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM. Program ini mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan energi dan swasembada energi melalui pemanfaatan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

Tak hanya itu, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung pada Jumat (16/5) juga menyampaikan bahwa Indonesia siap mengimplementasikan Biodiesel 50 (B50) pada tahun 2026. Keyakinan ini berdasarkan keberhasilan evaluasi program B40, baik untuk sektor PSO (public service obligation) maupun non-PSO. Upaya ini merupakan langkah penting dalam menekan impor solar dan meningkatkan efisiensi devisa hingga 20 miliar dolar AS per tahun.

Penurunan harga biodiesel secara berkelanjutan menjadi indikator positif dalam upaya pemerintah mencapai kemandirian energi. Keberhasilan program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memperkuat posisi Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan berbasis biodiesel.

Buyback Emas Turun Lagi, Ini Update Harga Emas Antam Hari Ini

Ikuti saluran harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan