Ekbis
Beranda » Berita » Harga Bitcoin Tembus USD 104.000 di Tengah Konflik Iran-Israel dan Tekanan The Fed

Harga Bitcoin Tembus USD 104.000 di Tengah Konflik Iran-Israel dan Tekanan The Fed

Harga Bitcoin Tembus USD 104.000 di Tengah Konflik Iran-Israel dan Tekanan The Fed
Ilustrasi bitcoin, aset kripto. (Foto: Antara)

Jakarta, harianbatakpos.com – Harga Bitcoin tetap bertahan di level tinggi, bahkan saat situasi global tengah memanas akibat konflik geopolitik antara Iran dan Israel serta tekanan kebijakan moneter dari The Federal Reserve (The Fed). Di tengah ketidakpastian pasar, aset digital seperti kripto justru semakin diminati sebagai alternatif investasi jangka panjang.

Wakil Presiden INDODAX, Antony Kusuma, menyatakan bahwa Bitcoin mampu bertahan di kisaran US$ 104.000 dalam beberapa hari terakhir. Ini terjadi meski indeks saham global seperti Nasdaq mengalami tekanan akibat inflasi dan ketidakpastian kebijakan ekonomi Amerika Serikat.

“Ketegangan meningkat setelah Donald Trump menyatakan dukungan terhadap rencana serangan ke fasilitas nuklir Iran. Namun Bitcoin tetap stabil sebagai aset kripto global yang semakin dipercaya investor,” ungkap Antony dalam keterangan tertulis, Jumat (20/6/2025).

Texas Instruments Investasi Rp 982 Triliun untuk Fasilitas Chip di AS,

Keterangan foto: Grafik pergerakan harga Bitcoin dalam sepekan terakhir menunjukkan stabilitas meski ekonomi global terguncang. (Foto: INDODAX)

Sementara itu, harga emas dunia justru mengalami penurunan tajam sebesar 2,5 persen dalam sepekan, dari US$ 3.420 pada 13 Juni menjadi US$ 3.335 per 20 Juni 2025. Hal ini dipicu oleh kebijakan The Fed yang mempertahankan suku bunga tinggi di kisaran 4,25%-4,50% dan menunda pemangkasan hingga 2027, tergantung inflasi dan data ekonomi.

Antony menambahkan bahwa kondisi ini membuat banyak pelaku pasar beralih ke aset kripto seperti Bitcoin, yang dianggap tahan terhadap manipulasi dan campur tangan politik. Tidak seperti mata uang fiat, suplai Bitcoin bersifat tetap, sehingga menjadi perlindungan alami terhadap inflasi jangka panjang.

“Investor kini mulai menempatkan Bitcoin sebagai bagian penting dalam strategi alokasi aset global. Ini bukan lagi instrumen spekulatif semata, tapi juga alat lindung nilai yang netral secara politik,” jelasnya.

Peringkat Ekonomi Indonesia Turun Tajam di 2025, Efisiensi Pemerintah Disorot

Menurutnya, tren baru menunjukkan bahwa tidak hanya investor ritel, tetapi juga institusi mulai memperlakukan Bitcoin sebagai aset digital utama dalam portofolio mereka. Ketahanan Bitcoin di tengah tekanan ekonomi dan ketegangan geopolitik menjadi bukti bahwa kripto bukan sekadar tren, melainkan bagian dari masa depan finansial global.

Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan