Ekbis
Beranda » Berita » Harga Emas Berjangka di COMEX New York Naik, Didukung oleh Ekspektasi Kebijakan Moneter yang Longgar

Harga Emas Berjangka di COMEX New York Naik, Didukung oleh Ekspektasi Kebijakan Moneter yang Longgar

Harga Emas Berjangka di COMEX New York Naik, Didukung oleh Ekspektasi Kebijakan Moneter yang Longgar
Harga Emas Berjangka di COMEX New York Naik, Didukung oleh Ekspektasi Kebijakan Moneter yang Longgar

Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada hari Selasa (Rabu pagi WIB) karena meningkatnya ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar dari beberapa bank sentral di seluruh dunia tahun ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman bulan April tercatat naik sebesar 15,60 dolar AS atau 0,73 persen untuk ditutup pada 2.141,90 dolar AS per ons.

Kenaikan harga emas tersebut dipengaruhi oleh penurunan indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi yang turut mempengaruhi pasar emas.

Cara Cek Bansos PKH 2025 Lewat HP, Penerima Bantuan Bisa Lihat Jadwal dan Besaran

Data ekonomi yang dirilis pada Selasa juga beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan pabrik AS mengalami penurunan sebesar 3,6 persen di bulan Januari setelah turun sebesar 0,3 persen di bulan Desember. Para ekonom memperkirakan pesanan pabrik akan turun sebesar 2,9 persen.

Indeks jasa Institute for Supply Management juga mengalami penurunan menjadi 52,6 persen di bulan Februari, turun dari 53,4 persen di bulan Januari.

Sementara itu, indeks manajer pembelian jasa AS S&P Global berada pada angka 52,3 di bulan Februari, melampaui perkiraan sebelumnya sebesar 51,3.

Para pelaku pasar juga menantikan laporan pekerjaan bulan Februari AS yang akan dirilis pada hari Jumat (8/3).

Toko Acai Jaya Jual Aksesoris HUT RI ke-80 Terlengkap di Medan

Terkait dengan logam mulia lainnya, harga perak untuk pengiriman bulan Mei mengalami penurunan sebesar 0,70 sen atau 0,03 persen untuk ditutup pada 23.984 dolar AS per ons. Sedangkan harga platinum untuk pengiriman bulan April turun sebesar 17,10 dolar atau 1,89 persen untuk ditutup pada 887,20 dolar AS per ons.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *