Jakarta, HarianBatakpos.com – Game Hamster Kombat di Telegram semakin menarik perhatian dengan mekanisme play-to-earn yang memberikan kesempatan bagi pemain untuk mengumpulkan token HMSTR.
Menurut Coin Codex, pada tanggal 22 September 2024, harga koin Hamster Kombat ($HMSTR) mencapai nilai yang cukup menarik perhatian investor. Dengan 1 koin HMSTR setara dengan $0,11 dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp15.160, banyak pemegang koin mulai melihat potensi keuntungan signifikan dari aset ini.
Potensi Keuntungan Investasi Koin Hamster Kombat
Jika kamu memiliki 62.000 koin HMSTR, maka aset tersebut kini bernilai lebih dari Rp103.335.200, yang sebanding dengan harga jam tangan mewah Rolex.
Harga Tukar 62.000 Koin HMSTR ke Rupiah per 22 September 2024
Pada tanggal 22 September 2024, harga 1 token HMSTR adalah $0,11. Dengan kurs dolar yang mencapai Rp15.160 per $1, maka nilai 1 HMSTR setara dengan Rp1.667,60. Jika kamu mengumpulkan 62.000 token HMSTR, total nilainya mencapai $6.820 atau Rp103,3 juta.
Dengan total Rp103,3 juta, kamu bisa membandingkan aset ini dengan barang-barang mewah, seperti jam tangan Rolex. Beberapa model jam tangan Rolex bisa dibeli di kisaran harga tersebut, seperti seri Submariner atau Oyster Perpetual. Ini menunjukkan bahwa investasi dalam kripto seperti HMSTR dapat menghasilkan aset yang cukup besar dan setara dengan barang mewah di dunia nyata.
Kontroversi Airdrop: Pemain Mengeluh Kriteria Tidak Adil
Meskipun harga HMSTR cukup menggiurkan, Hamster Kombat baru-baru ini mendapat sorotan negatif dari komunitasnya. Protes bermula dari kekecewaan terkait airdrop musim pertama, di mana sekitar 63% pemain didiskualifikasi.
Banyak dari mereka yang merasa bahwa kriteria yang ditetapkan tidak adil dan berubah secara tiba-tiba. Pengumpulan kunci dalam permainan, yang awalnya dianggap tidak penting, tiba-tiba menjadi syarat utama untuk kelayakan airdrop.
Tanggapan Komunitas: Tuduhan Curang dan Ketidakadilan
Reaksi dari komunitas Hamster Kombat sangat keras. Banyak pemain yang secara tidak adil diberi label sebagai “cheater” hanya karena pengumpulan kunci yang mereka lakukan.
Pemain yang mengumpulkan kunci dalam jumlah wajar, antara 100 hingga 200, tetap didiskualifikasi, sementara beberapa yang diduga memanfaatkan sistem dengan alat otomatis masih memenuhi syarat untuk airdrop.
Hal ini menambah rasa ketidakpuasan, terutama bagi mereka yang merasa telah bermain dengan jujur namun tetap tidak memenuhi syarat.
Komunitas merasa bahwa perubahan aturan di menit-menit terakhir adalah pengkhianatan, khususnya bagi mereka yang telah menginvestasikan banyak waktu dan usaha dalam permainan.
Komentar